Bersafari Jaring Aspirasi di Bulan Ramadan
Bulan Ramadan adalah bulan yang baik, dan momen tepat untuk merajut tali silaturahmi. Karena ini bulan penuh berkah, saya kembali menjalani tradisi safari Ramadan. Perbedaannya, kalau dulu saya bersafari Ramadan sebagai menteri, tahun ini saya bersafari sebagai pimpinan partai politik, sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Rangkaian safari Ramadan tahun ini diawali dengan buka bersama di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis lalu, 12 Agustus, atau 2 Ramadan. Acara ini ramai dihadiri pengurus dan kader Golkar. Juga hadir Bapak Jusuf Kalla, mantan Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Pak Mahfud saat itu kita minta memberikan ceramah menjelang waktu berbuka puasa. Tak disangka rupanya kehadiran Pak Mahfud ini jadi berita heboh. Diberitakan seolah kehadiran dan didaulatnya Pak Mahfud memberikan ceramah adalah tes yang dilakukan Golkar untuk Pak Mahfud yang akan menjadi cawapres mendampingi saya di 2014 nanti. Ada-ada saja.
Tentu saja saya dan Pak Mahfud membantah hal itu. Saya sendiri sering ditanya di berbagai kesempatan; apakah saya mau maju menjadi capres nanti. Jawaban saya selalu sama; sampai saat ini saya belum terfikir mengenai hal itu. Saat ini fokus saya adalah bagaimana membesarkan Golkar dan kembali membawanya menjadi pemenang di pemilu 2014 mendatang.
Safari Ramadan dengan mengunjungi berbagai daerah dimulai dari Pulau Jawa. Mulai tanggal 23 sampai 26 Agustus perjalanan dimulai dari Jawa Tengah, Yogyakarta, sampai Jawa Timur. Daerah yang dikunjungi antara lain Purworejo, Yogyakarta, Situbondo, dan Probolinggo. Di Jawa Timur, safari Ramadan menyusuri mulai ujung timur pantai utara.
Di Jawa Timur, rombongan saya mengunjungi banyak pondok pesantren. Kita singgah ke Situbondo, Pesantren Mambaul Hikam (KH Shufyan As’ad) dan Pesantren Walisongo (KH Cholil As’ad). Setelah itu ke Pesantren Genggong, Probolinggo dilanjutkan peresmian posko aspirasi di Kabupeten Probolinggo dan Kota Probolinggo. Malam harinya ke Pesantren Sidogiri, Kabupaten Pasuruan.
Juga ke Pesantren Ploso Kediri, Pesantren Lirboyo, Kediri. Setelah dari Ponpes Lirboyo, rombongan menuju ke Ponpes Al-Falah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Seperti yang halnya di Ponpes Lirboyo, saya juga melakukan pertemuan dengan KH Nurul Huda Jazuli dan diteruskan ke Ponpes LDII di Kelurahan Banaran, Kecamatan Kota Kediri. Setelah itu, kita melanjutkan perjalanan ke Jombang.
Rombongan akan kembali ke Jakarta sejenak dan selanjutnya safari akan berlanjut ke luar Jawa. Daerah safari di luar Jawa misalnya menuju ke Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Rombongan juga akan ke Pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Kita akan ke Aceh, Lampung dan kembali ke Jakarta. Di Jakarta, di Kantor DPP Partai Golkar akan digelar peringatan hari turunnya Al Quran atau Nuzulul Quran.
Selama berkeliling ke berbagai daerah ini saya manfaatkan untuk turun ke bawah. Selain untuk merajut tali silaturahmi dengan kader partai dan masyarakat umum, saya juga ingin menjaring aspirasi rakyat dari bawah. Dalam safari akan ada tukar pikiran mengenai politik, ekonomi dan kebijakan yang menyangkut nasib rakyat.
Banyak aspirasi yang disampaikan oleh rakyat. Ada yang mengadukan malpraktek dokter, ada yang mengeluhkan masalah bibit, pupuk, dan lain sebagainya. Misalnya, saat di Klaten. Saya mendengar aspirasi rakyat bahwa beban hidup masyarakat begitu berat. Karena itu, dalam kesempatan itu saya sampaikan sikap partai, Partai Golkar menolak rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) pada awal 2011. Karena ini akan semakin membebani rakyat kecil dan akan mematikan industri, utamanya industri kecil dan menengah.
Setelah China-ASEAN Free Trade Agreement disahkan, hal ini membuat banyak industri kecil menengah kolaps. Kini mereka harus menghadapi kenaikan TDL yang berdampak besar terhadap industri mereka. Bagi saya kenaikan TDL bagi pelanggan di atas 900 VA, masih wajar.
Namun merupakan suatu ketidakadilan bagi para pelaku industri. Ini akan menghambat penyelesaian permasalahan utama di Indonesia yaitu mengatasi angka pengangguran dan kemiskinan. Karena jika TDL naik, pemilik akan mengurangi jumlah tenaga kerja demi menekan biaya produksi. Akibatnya pengangguran yang sudah ada tidak terserap, dan akan muncul pengangguran baru akibat pemutusan hubungan kerja (PHK).
Lalu saat di Probolinggo, saya mendengar dari Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin, banyak masalah yang dihadapi daerah itu. Mulai perlunya pelebaran eks-Jalan Daendels ruas Pasuruan-Probolinggo-Banyuwangi. Soal sejumlah dusun yang gelap karena belum ada listrik, padahal Probolinggo adalah daerah di mana ada PLTU Paiton. Bupati juga mengeluhkan dana BOS (bantuan operasional sekolah). Bupati juga mengkritisi BOS yang pemberiannya main pukul rata untuk semua siswa.
Dari semua aspirasi rakyat yang terjaring ini nantinya akan diteruskan dan ditindaklanjuti oleh kader Golkar yang ada di eksekutif maupun legislatif. Seperti yang sudah ramai diberitakan, Golkar juga akan membentuk posko aspirasi yang akan menampung keluhan dan aspirasi masyarakat. Posko ini akan dibentuk partai secara swadaya.
Di beberapa daerah posko ini sudah berdiri. Misalnya di Probolinggo yang sudah saya resmikan, di Aceh, dan daerah lainnya. Salah satu agenda safari Ramadan ini memang untuk meresmikan posko-posko aspirasi yang sudah berdiri.
Dalam kunjungan ke berbagai tempat selama safari, saya tidak hanya mendengarkan aspirasi. Saya juga banyak membagi pengalaman saya. Misalnya pengalaman selama menjadi Menko Kesejahteraan Rakyat. Pengalaman menangani kelaparan di Yahukimo, dan lain sebagainya.
Dalam safari Ramadan, selain menjaring aspirasi, acara ini juga menjadi sarana menyemangati kader partai. Kader di daerah inilah yang selama ini bekerja keras menjadi ujung tombak partai. Maka saat bersilaturahmi dan berdialog dengan mereka, saya sekaligus memberikan motivasi untuk selalu giat bekerja bersama partai. Kader harus diyakinkan bahwa Golkar bisa jadi pemenang mayoritas Pilkada 2011 dan Pemilu 2014.
Menjadi pemenang dan mengembalikan kejayaan Partai Golkar ini penting. Karena kemenangan pemilu akan jadi sarana bagi para kader Partai Golkar, untuk dapat mengimplementasikan perjuangan guna mewujudkan kehendak dan aspirasi rakyat, yang berujung untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kegiatan Partai Golkar Ramadan kali ini bukan hanya safari ke berbagai daerah. Ramadan ini Partai Golkar juga meluncurkan Gerakan Orang untuk Zakat Infaq dan Shodaqoh (GoZIS). Lembaga yang diluncurkan pada tanggal 20 Agustus ini kita harapkan menjadi wahana, sarana bagi pengurus, anggota, kader dan simpatisan untuk menyalurkan zakat, infaq dan shodaqohnya.
Lembaga ini nantinya akan menjadi ujung tombak gerakan sosial kemasyarakatan Partai Golkar. Melalui GoZIS akan dibantu rakyat yang miskin dan membutuhkan bantuan. Lembaga ini juga bersifat terbuka, jadi tidak mengenal suku, agama, maupun ras.
Di bulan baik ini Partai Golkar juga akan melakukan banyak kegiatan lain yang tak bisa disebutkan satu persatu. Intinya semua kegiatan ditujukan untuk kepentingan rakyat. Semua kegiatan dilakukan sebagai bentuk keseriusan Golkar dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Karena Suara Golkar, Suara Rakyat.
No comments yet.