Bertukar Gagasan di blog.aburizalbakrie.id
Usia saya sekarang 63 tahun dan baru sekarang ini saya menulis blog. Kata anak muda sekarang, saya ini termasuk generasi ‘gaptek.’ Tapi, tidak pernah ada kata terlambat, bukan?
Saya, terus terang saja, memang belum lama menggunakan twitter dan BlackBerry. Saya tertarik mengikuti perkembangan teknologi informasi dan media jejaring sosial ini karena melihat dampaknya yang begitu besar terhadap kehidupan kita saat ini. Jarak dan waktu seperti tak ada batasnya lagi. Dalam sekejap, saya bisa bercakap-cakap dengan orang dari segala lapisan, tua maupun muda. Melalui twitter saya (@aburizalbakrie) banyak orang yang tidak saya kenal sebelumnya, tiba-tiba muncul menyapa saya. Senang rasanya bisa bercakap-cakap seperti ini, meski di dunia maya.
Hanya saja, percakapan di twitter terasa amat terbatas, cuma bisa 140 karakter sekali tweet. Karena itu, supaya bisa mengobrol lebih intensif dan panjang, pada hari ini saya meluncurkan blog ini—yang atas saran dan bantuan sejumlah kawan lalu dipadukan dengan twitter, facebook, flickr, dan youtube. Semua hal di sini bisa kita diskusikan secara terbuka, termasuk untuk dikritik dan didebat.
***
Blog ini saya niatkan sebagai tempat untuk mengobrol, berdikusi dan berbagi gagasan. Saya selalu meyakini bahwa gagasan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Gagasan adalah buah pikiran untuk masa depan, karena di dalamnya selalu terkandung suatu desain yang memiliki tujuan yang jelas.
Terkhusus, saya ingin mengajak Anda untuk mendiskusikan berbagai hal tentang apa yang sebut sebagai ‘pembangunan manusia.’ Perlu digarisbawahi, pembangunan manusia bukanlah pembangunan ekonomi semata. Jika kita bicara pembangunan manusia, maka manusia bukan hanya menjadi subyek tapi juga obyek pembangunan. Manusia lah yang harus kita bangun, bukan hanya perekonomian.
Pandangan ini memang berbeda dengan pandangan sebagian ekonom kita. Para ekonom di kelompok ini cenderung berpendapat pembangunan adalah pembangunan ekonomi, dan dari hasil pembangunan ekonomi itu lah lalu kita membangun manusia. Jadi, buat mereka, arah investasi pertama-tama harus diarahkan pada bidang ekonomi.
Padahal, menurut saya, jika bicara tentang pembangunan manusia maka masalah-masalah seperti kesehatan dan pendidikan harus merupakan prioritas yang utama—bukan hanya sekadar pertumbuhan ekonomi semata. Kalau tujuan kita adalah pembangunan manusia, maka sebagai implikasinya, alokasi anggaran pun harus kita prioritaskan ke arah sana.
Roda ekonomi tentu harus terus bergerak, tapi tidak harus semuanya dilakukan pemerintah. Swasta harus mengambil peran lebih besar dalam hal ini. Adapun pemerintah, menurut pandangan saya, harus memusatkan perhatian pada pembangunan manusia. Sekarang ini, menurut saya, alokasi anggaran negara untuk pembangunan manusia masih terlalu sedikit. Belum bisa kita katakan bahwa pembangunan manusia telah menjadi tujuan dari pembangunan kita.
Kita harus melihat kenyataan bahwa sangat jarang suatu negara mampu berkembang dan tumbuh berkelanjutan dengan hanya mengandalkan sumber daya alam yang dimilikinya. Pengalaman banyak negara dalam menekan angka kemiskinan juga menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi—walau merupakan salah satu resep untuk mengurangi kemiskinan—tetap saja kurang efektif jika tak diimbangi kebijakan untuk mempersempit kesenjangan.
Itulah sebabnya saya meyakini bahwa perbaikan taraf hidup masyarakat hanya bisa dicapai dengan melakukan investasi di sektor pembangunan manusia. Karena itu, akses dan kualitas bidang pendidikan kita harus ditingkatkan. Ini harus pula sejalan dengan perbaikan akses, kualitas, dan layanan di bidang kesehatan masyarakat.
***
Tapi, blog ini bukan hanya tempat untuk mengobrol hal-hal yang serius saja. Saya juga ingin supaya di sini kita bisa mengobrol berbagai hal ringan seperti: olah raga, tenis yang menjadi olahraga favorit saya, buku, film, maupun makanan enak di seluruh penjuru Tanah Air.
Saya misalnya bisa berbagi cerita soal makanan kesukaan saya: terong balado—mulai dari kelezatan sampai khasiatnya. Anda mungkin bisa berbagi cerita tentang makanan lainnya. Soal tempat makan, saya punya satu favorit, “Aroma Sulawesi.” Di lain kesempatan kita bisa ngobrol panjang soal restoran ini, mulai dari masakan sampai sejarahnya.
Saya juga senang sekali mengobrol tentang olah raga, khususnya tentang olahraga favorit saya: tenis. Saya berprinsip olahraga harus menjadi bagian dari pekerjaan. Buat saya, olahraga tak hanya menyehatkan badan tapi juga otak. Selain itu, olah raga akan membentuk jiwa sportif seseorang, untuk bisa menerima kemenangan, sekaligus kekalahan.
Akhirul kata, mari kita saling berbagi gagasan, cerita, dan pengalaman di blog ini. Dan, insya Allah, akan ada banyak manfaat dan hikmah yang bisa dipetik darinya. Seperti kata sebuah pepatah kuno, “Bercakap-cakap akan mengajari kita lebih dari bermeditasi.”
@ Engkan Karnaen: Zakat dan sedekahnya jauh lebih besar dari itu.
@ Fachrul dan semua yang memberikan ucapan selamat atas munculnya blog ini: Terima kasih. Insya Allah bisa terus bertahan. Topiknya macam-macam. Buat yang suka musik, saya juga suka musik, terutama musik klasik.
@ Lucia Triharto Sarwilis: Amin
@ Yombi: Terima kasih Yombi
@ Okta: Punya saham tapi tidak aktif trading setiap hari.
@ Zaky Naufal Fatchi Bakrie: Oke, Insya Allah.
@Cordiaz
Justru itu. Kalau musti pakai laptop, repot bawa-bawanya.
@ndoro kakung
Tentu tidak semua.
@Monica
Tahunnya lain kan?
@LAMTULUS SIAGIAN
Terima kasih Lamtulus. Semoga hidup kita ini ada gunanya bagi orang lain. Insya Allah, sebagai Ketua Umum Partai Golkar, bisa lebih berguna lagi, bisa berbuat bagi bangsa, negara dan rakyat Indonesia.
@zakky
Boleh saja.
@aditya hayu wicaksono
Saya juga mengembangkan entrepreneurship dengan ikut mendirikan HIPMI dan memimpin Kadin. Caranya berbeda dari Ciputra.
Din….Saatnya mewujudkan kesejahteraan, Ini kalimat yg diutarakan Wak Bakri secara langsung padaku, saat dirumah Atin Tati, di Pancoran: ”kalau kau bisa menghargai ibumu, menuruti kata bijaknya, maka dengan mudah kau bisa menghargai siapapun, jika kau sudah mampu menghargai orang lain, maka apapun yang kau lakukan, sudah pasti akan dihargai oleh orang lain. Karena apa yang kau lakukan bukan semata untuk keuntunganmu, melainkan untuk kemaslahatan. Sebab Ibu adalah wakil Tuhan di muka bumi, ditelapaknya ada surga yang mengarahkan langkahmu pada kebahagian.” Untuk mensejahterakan Indonesia dan kembali membesarkan Golkar gunakan Filosofi Ibu, Filosofi Uwak Bakrie…Selalu sehat, sukses dan bahagia Din… salam untuk Emak Afin dari Ananda…
bang ical yth.
aku salah satu dari sekian ribu korban lumpur sidoarjo yg ikut progam reseltement! mohon abang kroscek kembali kelokasi reseltement soalnya kegiatan proyek beberapa bulan terakhir ini kok berhenti bang! sedangkan aku sendiri belum mendapatkan kunci rumah yg aku pesan!memang rumah yg aku pesan itu dah jadi tinggal finising aja tapi aktifitas proyeknya berhenti bang!mohon lah bang dilanjutkan lagi soalnya kontrakan kami akhir febuari sudah habis!aku mohon amat sangat diperhatikan pengaduanku ini! sedangkan aku tanya di lopindo&MMs jawabanya akan kami teruskan finisingnya! trims bang ical
Bang Akbar / Bang Ical : Mengenai isu e-KTP yang sekarang dalam uji coba oleh Depdagri, menurut saya kita dapat mencontoh Amrik dengan SSN atau Social Security Number dengan payung hukum Undang-Undang atau Keputusan Presiden, karena akan berlaku permanen secara lintas instansi. Kelemahan KTP NASIONAL adalah karena payung hukum yang tidak memadai. Segala asesori dalam rencana e-KTP seperti kartu chips dan sebagainya mahal karena berteknologi tinggi — diduga hingga 6,6 trilyun — belum waktunya dilaksanakan, tetapi dapat kita penuhi beberapa tahun ke depan, jadi jangan dipaksakan harus segera. Demikianlah pandangan saya yang banyak mengamati hal ini. Affan.Pasaribu
Salam Kenal pak…
saya menemukan blog ini sebenarnya tanpa disengaja, karena tadinya sy lg mencari-cari tentang Bakrie Untuk Negeri krn saya tertarik dgn ucapan Anindya N Bakrie yg menantang kaum muda untuk berinovasi dan Bakrie Untuk Negeri sangat mendukung itu.
Saya hanya ingin menyampaikan kepada Anindya N Bakrie bahwa untuk memajukan bangsa Indonesia tidak cukup hanya dengan inovasi dsb, tapi membangun moral bangsa juga cukup penting (nah ini ternyata berkaitan dengan gagasan bapak.
Betul kata bapak bahwa Indonesia yang harus dibangun adalah orangnya, tapi maaf pak, diantara kesehatan dan pendidikan mungkin porsi yg lebih banyak pendidikan agamanya pak. sepintar apapun, sesehat apapun, sekaya apapun kalo akhlaknya kurang baik, negara pasti hancur !
Contoh kecil : saya pernah berinovasi membuat suatu alat yg dapat mengurangi kebocoran uang negara di suatu BUMN, tp karena pejabatnya tidak berakhlak, ya gak peduli sehingga inovasi tersebut hanya jadi sampah belaka (tolong sampaikan pula ke bung Anindya N Bakrie, kalo tantangan inovasinya bnyk yg jawab, itu inovasi mo kemana?)
Dari pengalaman tsb, saya setuju pembangunan manusia hal yg pokok !
numpang kritik buat gerakan Bakrie Untuk Negeri (BUN) di facebook, saya liat ko lebih banyak yg nampang pengurusnya ketimbang kegiatannya? emang betul mrk ada di kegiatan BUN, tp kebanyakan nampangnya, kesan saya seolah-olah pengurusnya berkata :”nih aku ada di lingkungan Bakrie” padahal sy yakin BUN gak demikian.
Trims, sehat selalu untuk bapak agar dapat memimpin negeri ini.
Assalamualaikum Wr Wb Bapak,saya sepakat jika untuk mengatasi kemiskinan di negeri ini dengan cara investasi di sektor pembangunan sumber daya manusia,akan tetapi pemerintah sampai dengan saat ini masih lemah membangun di sektor tersebut,kalaupun ada program dengan cara pendidikan gratis justru dikenyataannya masih saja masyarakat masih mengeluh bahwa program tersebut jauh dari kenyataan.Untuk itu menurut bapak apa penyebab tidak kesesuainnya program tersebut dengan kenyataan yang ada,apa memang mental negeri ini sudah menjauh dari nilai-nilai amanah,karena pembangunan sumber daya manusia tidak lain dengan jalan melalui pendidikan,semoga bapak tetap sukses, salam wahyudin.
Boss.Ical kapan saham saham bapak bisa naik kencang kembali…? MOHON PENCERAHAN.
kapan BNBR ke 300.
kapan BUMI ke 8000.
thanks…sangat ditunggu balasannya pak.Ical…
saya sedih saham saya turun teruss nih…hiks. mohon
Assalamualaikum Wr Wb,Bapak Aburizal Bakrie,semoga tetap diberikan nikmat kesehatan dan kebarokahan buat bapa dan keluarga,saya afresiasi tinggi dengan stetmen bapak pada koran kompas berita hari sabtu tanggal 06 February 2010 dengan judul “Koalisi Untuk Kebenaran” dari pernyataan tersebut saya merasa bangga, dengan sikap bapak sebagai Ketua Umum Golkar dengan tegas bahwa persoalan century “jika ada yang bersalah, harus ada yang bertaggungjawab”
Harapan saya kepada bapak melalui Fraksi Golkar, untuk mengawal hak angket century dalam mencari sebuah kebenaran dalam rangka menumbuhkan sebuah kepastian di negeri kita tercinta ini.Menurut saya secara pribadi sudah saatnya Partai Golkar untuk menunjukan paradigma barunya yaitu gerakan yang mengedepan sebuah kebenaran dan ini momentum yang tepat untuk bapak sebagai ketua umum dalam memperbaiki citra Golkar yang terpuruk dan sebagai awal sebuah kemenangan kembali pada pemilu 2014.
Saya do’akan semoga dikepemimpinan bapak Golkar kembali berjaya dengan paradigma barunya,salam sukses buat bapak dari Wahyudin Serang Banten.(Jika tidak keberatan minta nomor HP bapak).
Perkembangan Century 1)
Memperhatikan arah kesimpulan penyelidikan Pansus Bank Century, menurut saya ada tiga hal yang harus diperhatikan:
1. Perl di ungkap kebenaran yang terjai dalam proses pengambilan kebijakan dan pelaksanaan, termasuk aliran dana BLBI. Tetapi hendaknya tetap memperhatikan kepentingan per-ekonomian Indonesia secara /Pak Ickeseluruhan.
2. Posisi yang diambil oleh Golkar hendaknya juga mempertimbangkan dampaknya bagi Golkar, khususnya dalam Pemilu 2014. Meski masih lama dan jauh,serta di tengah2 masyarakat Indonesia yang “pelupa”, keadaan ini juga layak dipertimbangkan.
3.Posisi Golkar sebagai anggota Koalisi yang mempunyai komitmen untuk keberlanjutan Kabinet Indnesia Bersatu II,
sambungan (2)
sekaligus mempertahankan konsistensi Golkas/Ketua Umum Golkar diaman dalam pemilihan Ketau Golkar bebrapa waktu yang lalu yang mengusung thema akan menjadi bagian dari pemerintahan SBY untuk ikut “berkarya” mensejahterakan rakyat Indonesia.
Pengalaman Pak Ical plus dukungan Kepoiawaian Bang Akbar, tentu kami yakin Pak Ical akan mengambil posisi yang terbaik dengan mempertimbangkan kegita hal tersebut diatas. Namun demikian taka ada salahnya kami usul agar Pak Ical mempertimbangkan posisi :
akatlanjutan (3):
a. membicarakan dengan Idrus Marham, agar anggota Golkar diPansus yang jelas terlihat oleh Masyarakat sangat vokal agar meneruskan ke vokalannya dan berdiri di barisan yang tidak setuju Bail out.Ini untuk keoentingan partai dimata Publik.
b. Yang tiak vokal-v0kal amat, agam mengambil posisi yang mendudkung Bail Out, sehingga dukungan sebagai bagian dari Kabinet SBY dan keberlanjutan Kabinet tsb dapat tetap berjalan, sehingga sistem pemerintahan dan perekonomian tidak terguncang tidak krisis.
c.Sebagai Ketua Partai, pak Ival bisa memilah dan memilih, siapa dibarisan mana. Ini untuk Kebaikan Indonesia secara keseluruhan. Terima kasih apabila dipertimbangkan.
Pak ical,terus terang saya kagum dengan pak ical semasa masa jadi menteri dan pengusaha yang sukses.
terus terang,saya ingin menjadi seperti pak ical,mempunyai usaha tapi juga ada di bidang sosial.
hem…ini yang jarang dipunyai oleh orang,jiwa sosial yang besar
pak ical,apa sih resepnya bisa jadi seperti ini?
mungkin pak ical bisa memberikan motivasi lewat blog ke anak2 muda supaya bisa menjadi kreator dan tuan rumah di negara sendiri tanpa takut akan apapun.
saya sendiri baru 3 bulan memulai usaha agak terlambat pada usia saya yang sudah 26 tahun karena saya mencoba beberapa usaha hanya ini yang saya suka
tapi apapun,semoga pak ical bisa tetap menjadi orang yang berada di bumi
Tuhan memberkati
salam sejahtera, pak ical sukses trus ..
Golkar perlu membuat grand design kedepan selama 10 tahun untuk merubah pandangan masyakarat akan Golkar setelah sempat terbawa arus Orde Baru. Golkar Baru dibawah pak Ical harus mampu menggandeng kaum muda dengan langkah stategis dan pendekatan kultural yang adaptif. Untuk membangun kembali Golkar sebagai partai besar, Golkar harus memposisikan sebagai pendengar kepada rakyat, guna merancang studi program kedepan tentang pencitraan baru partai.
Bang Ical yth.
Saran saya hal yg paling utama untuk memperbaiki negri kita tercinta ini seharusnya dimulai dari mental rakyat dari orang nomor satu sampai rakyat jelata. Kalau setiap bangsa kita mau berkaca dan melihat apakah diri kita masing2 sudah menjadi orang yang baik dan pantas menjadi teladan, saya yakin negara ini akan menjadi negara yang terbaik didunia. Sayang kalu negri yg hebat ini tidak memiliki rakyat yg bermental/ber budi pekerti hebat juga kan.
Terima kasih, wassalam