Loyalitas Pak Ical pada Tenis Luar Biasa
Oleh: Yustedjo Tarik
Petenis terbaik Indonesia. Peraih medali perak tenis junior se-Asia di Jepang, pada 1972. Medali emas SEA Games di Jakarta, 1979. Meraih emas Asian Games New Delhi, India, 1982.
Kecintaan pada dunia tenis membingkai hubungan persahabatan kami. Saya kebetulan atlet tenis nasional yang berjaya di era 1980-an dan kini menjadi pelatih tenis. Sedangkan Pak Ical adalah pengusaha yang memiliki kecintaan luar biasa pada cabang olahraga tenis.
Kami pertama kali bertemu sekitar tahun 1986. Kala itu, Pak Ical hadir menyaksikan pertandingan tenis pada acara Asian Games di Seoul, Korea Selatan. Pak Ical memang sangat antusias menyaksikan atlet tenis nasional berlaga di kejuaraan tingkat dunia.
Sejak saat itu kami sering bertemu dalam sejumlah kejuaraan tenis. Kebetulan, Pak Ical sering menjadi sponsor dalam sejumlah kegiatan yang berhubungan tenis. Dan, beliau juga sering mengajak kami para atlet bermain tenis bersama.
Hingga akhirnya, secara tidak disengaja terbentuk satu tim pecinta tenis yang terdiri dari delapan orang, termasuk saya dan Pak Ical. Empat di antaranya adalah atlet tenis profesional. Dan, saat ini, kami memiliki jadwal rutin bermain tenis seminggu dua kali di Klub Rasuna, Kuningan, Jakarta Selatan, milik Pak Ical.
Selain rutin bertanding di Klub Rasuna, kami sesekali diajak Pak Ical bermain tenis di luar kota atau luar negeri. Terakhir sekitar 2007, kami diajak bermain tenis di Paris, Prancis. Biasanya kalau tenis ke luar kota Jakarta, hanya Pak Ical yang membawa isteri, sedangkan kami bertujuh tidak. Kalau bawa isteri rasanya canggung dan tidak bebas, heheā¦
Permainan tenis Pak Ical cukup bagus. Kualitas permainannya menurun hanya ketika beliau sedang memiliki masalah atau beban pikiran. Dalam kondisi seperti itu, permainan beliau biasanya terlihat tegang dan tanpa tawa. Namun, beliau selalu bermain sportif.
Seperti atlet pada umumnya, beliau juga sangat tidak suka ada bunyi bising atau gaduh saat bermain tenis. Beliau tak segan membanting raket, jika di sekitar lapangan muncul suara gaduh seperti bunyi tukang bangunan atau bunyi bising lainnya.
Kecintaan Pak Ical pada olahraga tenis memang luar biasa. Bahkan, olahraga golf yang lumrah digemari para pejabat dan orang kaya tak melunturkan kecintaannya pada tenis. Beliau tidak pernah mau saya ajak bermain golf.
Kalau olahraga atletik seperti lari dia masih mau, itu pun jarang. Tetapi jika diajak bermain tenis, jangan ditanya, langsung oke.
Di luar lapangan tenis, saya melihat Pak Ical sebagai sosok yang sangat low profile dan suka membantu sesama. Pernah suatu ketika usahanya sedang turun, pada akhir tahun 1980-an, beliau tak gengsi menumpang pesawat kelas ekonomi. Beliau sangat bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.
wah ga nyangka ternyata pak bakrie hebat juga tenisnya kapan-kapan bisa donk ajarin kita ^^ thanks