Partai Golkar Adalah Partai Kader
Pidato pada Pembukaan Pelaksanaan Lokakarya Pengkaderan DPP Partai GOLKAR, 6-8 Maret 2011, di Jakarta.
Saudara-saudara sekalian…..
Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh
Pertama-tama, marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, bahwa Kita masih diberi kesempatan bertemu, bertatap muka sesama Kader Partai, pada kesempatan Pembukaan Lokakarya Perkaderan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengelola Kaderisasi DPP Partai GOLKAR.
Hadirin sekalian….
Pada kesempatan yang berbahagia ini, Saya ingin menegaskan kembali kepada Kita semua, bahwa Partai GOLKAR adalah Partai Kader. Partai yang hidup matinya, gerak langkahnya, ditentukan oleh Kader-Kader Partai GOLKAR sendiri. Ini perlu Saya ulangi penegasannya di depan Saudara-Saudara sekalian, agar kita menyadari sepenuhnya, bahwa Partisipasi Saudara-Saudara dalam rangka mewujudkan cita-cita Perjuangan Partai, demikian penting artinya. Hanya dengan partisipasi seluruh Kader-kader Partai, apa yang menjadi tujuan Kita bersama dapat diwujudkan.
Kita membangun Partai Golkar sebagai partai kader yang tangguh karena kita memiliki cita-cita yang besar. Kita tidak ingin sekadar berkuasa atau memenangkan kursi kekuasaan. Tentu saja kekuasaan memang kita perlukan, tetapi kita ingin menggunakannya untuk kemaslahatan seluruh rakyat Indonesia, kita ingin membangun kebesaran bangsa Indonesia, kita ingin mewujudkan pembangunan kesejahteraan yang kongkret bagi seluruh rakyat, dari Sabang sampai Merauke.
Kekuasaan dan dukungan yang sedang kita bangun buat Partai Golkar memiliki moral reasoning yang jelas, dan akar-akar filosofisnya dapat kita tarik dalam sejarah Indonesia, baik dalam sejarah pendirian Partai Golkar maupun dalam sejarah pergerakan kebangsaan dan sejarah perjuangan kemerdekaan kita. Kita memiliki ikatan historis yang kuat dengan masa lalu, dan karena itulah kita dapat lebih memahami masa kini serta lebih memiliki tekad untuk membangun masa depan.
Pada intinya, kita membesarkan Partai Golkar untuk menjadi sebuah kekuatan sejarah, yang memimpin kekuatan dan kelompok lainnya untuk berjalan bersama dalam memajukan bangsa dalam berbagai bidang kehidupan. Kita tidak mempertajam perbedaan, tetapi mencari persamaan dengan kawan-kawan kita dari berbagai kekuatan social politik lainnya. Kita memediasi, menengahi, mengajak, membujuk, serta memimpin kekuatan bangsa agar senantiasa setia pada cita-cita dasar kemerdekaan dan kemajuan Republik kita.
Semua hal inilah yang harus dimengerti dengan baik oleh kader-kader partai kita. Prinsip dan pengertian seperti itulah yang menjadi pegangan kita, sehingga kita tidak mudah terombang ambing dalam isu-isu keseharian politik yang datang dan pergi, termasuk isu koalisi dan reshuffle kabinet. Karena prinsip dan tujuan kita jelas, maka Partai Golkar tidak akan goyah dan tidak akan mudah untuk mengikuti irama politik yang ditabuh oleh aktor-aktor dan kekuatan politik lainnya.
Kita melihat jauh ke depan, kita melihat kepentingan bangsa, bukan sekadar dua atau tiga posisi menteri, atau sekadar ingin ikut menikmati kekuasaan belaka. Golkar sudah kenyang kekuasaan. Golkar sudah sangat berpengalaman dengan kekuasaan. Semua sudah kita alami dan kita rasakan. Justru karena itulah kita sekarang mampu untuk go far beyond the attraction of power. Kita memerpermbahkan semua upaya dan karya kita demi Merah Putih, demi kejayaan bangsa dan Negara.
Hadirin yang saya muliakan
Saudara-sauadara yang saya hormati
Sebagai sebuah partai yang lengkap dan tangguh, Partai Golkar secara serius membangun gagasan serta opini dengan mengartikulasikan aspirasi masyarakat. Selain itu, partai kita juga secara serius membangun dan memperkuat diri sebagai sebuah partai kader. Bagi kita, Kader itu ibarat akar bagi pepohonan. Sepanjang akar basah sepanjang itu juga pohon akan tetap hidup. Ranting beringin bisa patah, dahan dan daunnya bisa meranggas, tetapi jika akarnya basah beringin ini akan tetap bisa bertahan. Sebaliknya bila daunnya hijau, batangnya kokoh, tetapi jika akarnya busuk atau kering, kita bisa pastikan cepat atau labat beringin itu akan mati. Kita pernah mengalami suatu masa dimana citra Partai Golkar hancur, diintimidasi, dirusak nama baiknya, tetapi karena masih ada kader-kader yang setia, kita masih dapat bertahan.
Bila Kita mengamati capaian Kita selama setahun terakhir, yang tercermin dari pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (PEMILUKADA), terlihat bahwa dinamika Kader dalam pelaksanaan PEMILUKADA itu, relatif cukup tinggi. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa, keterlibatan Kader-kader Partai utamanya pada level grassroot, pada umumnya lebih karena dipicu oleh kekuatan mobilisasi. Belum terlihat bahwa dinamika itu sepenuhnya didorong oleh suatu gerakan partisipatif, sebagai suatu bentuk kesadaran akan tanggungjawab sebagai seorang Kader. Sesuatu yang memerlukan tekad, dan militansi yang kuat kepada Partai. Inilah tantangan utama Kita. Bagaimana merubah dinamika politik masyarakat dari masyarakat yang termobilisasi, menjadi masyarakat yang partisipatif. Dalam kerangka inilah, gerakan Perkaderan itu diperlukan untuk senantiasa dilakukan secara sistemik.
Seorang kader dalam rangka mempengaruhi masyarakat harus memiliki kemanfaatan di tengah masyarakat. Jangan sampai ada kader Partai Golkar yang justru menyusahkan masyarakat. Untuk dapat bermanfaat bagi masyarakat, kader harus memiliki bekal teknis atau profesi tertentu. Disamping itu ia juga harus memiliki kemampuan politik dan kemampuan ideologis agar dapat mempengaruhi masyarakat sesuai dengan tujuan Partai Golkar untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Demikian penting arti dari Partisipasi Kader itu, Saya menetapkan tahun 2011 ini sebagai Tahun Kaderisasi, atau Tahun Perkaderan. Keberhasilan pelaksanaan Tahun Kaderisasi Saya harapkan akan menjawab sejumlah tantangan Partai pada masa-masa mendatang. Menciptakan Kader-Kader Partai yang militan, tercerahkan, akan merubah kultur sosial dalam masyarakat secara luas di dalam melaksanakan demokratisasi. Inilah sumbangsih nyata Partai Golkar dalam mewujudkan pelembagaan Demokrasi yang sehat. Demokrasi yang sehat, kuat dan efektif tidak bisa dibiarkan hanya sebatas wacana.
Demokrasi yang sehat, memerlukan peran aktif seluruh stekholders Bangsa untuk mewujudkan tujuan Kita berbangsa dan bernegara, sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Partai GOLKAR akan terdepan dalam memberikan contoh bagaimana Demokrasi yang sehat itu dijalankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apa dilakukan oleh Kader-Kader Partai GOLKAR, utamanya anggota Fraksi Partai Golkar di DPR, dalam memperjuangkan hak angket pemberantasan mafia pajak baru-baru ini, Saya nilai masih dalam koridor demokrasi yang sehat itu. Karena itu Partai GOLKAR sekalipun menegaskan diri sebagai bagian dari Partai Koalisi Pendukung Pemerintah, tetapi sikap kritis dalam rangka memperjuangkan hal-hal yang bersifat strategis, karena menyangkut hak hidup masyarakat agar terus dipertahankan.
Tentu saja, dalam melaksanakan fungsi-fungsi kritis itu, Saya himbau agar seluruh Kader Partai Golkar mengedepankan sikap dan prilaku yang baik. Dengan demikian, tercermin suatu persepsi yang sesuai antara harapan dengan kenyataan. Hal-hal inilah yang ingin Kita capai dari serangkaian pelaksanaan Perkaderan Partai Golkar.
Demikian penting pelaksanaan Perkaderan ini, Saya telah mewanti-wanti kepada Bidang Kaderisasi DPP Partai GOLKAR, termasuk kepada Lembaga Pengelola Kaderisasi Partai GOLKAR sebagai pelaksana operasional di Bidang Kaderisasi, agar bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya.
Pelaksanaan tugas-tugas di Bidang Kaderisasi memang memerlukan keuletan, ketelatenan, dan tentu saja biaya yang tidak kecil. Karena itu, Saya juga menghimbau agar DPD Propinsi, maupun DPD Kabupaten dan Kota, termasuk Kader-Kader Partai Golkar yang lain, agar juga berpartisipasi aktif dalam menyukseskan pelaksanaan Tahun Kaderisasi atau Perkaderan di daerah masing-masing.
Pelaksanaan Perkaderan tentu memerlukan suatu Kurikulum yang baik, agar benar-benar mampu menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan Partai. Kurikulum itu, tentu harus disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi Partai secara khusus, dan tantangan yang Kita hadapi sebagai suatu Bangsa pada umumnya. Dalam merumuskan apa dan bagaimana tantangan itu, tentu tetap memperhatikan bagaimana aspek kesinambungan Partai termasuk sejarah Kepartaian Kita. Karena itu, dalam pelaksanaan Lokakarya Perkaderan kali ini, agar juga memperhatikan hal-hal tersebut.
Selanjutnya, Saya juga ingin mengingatkan, agar masalah Kartu Tanda Anggota (KTA) agar betul-betul diperhatikan. Demikian halnya dengan sistem pendataan anggota dan Kader secara online.
Akhirnya, kepada seluruh peserta Lokakarya Perkaderan, Saya ucapkan selamat mengikuti Lokakarya.
Hidup GOLKAR !!! Hidup GOLKAR….!!!
No comments yet.