Menetapkan Capres, Memenangkan Pilpres
Pidato Pembukaan Rapimnas III Partai Golkar 2012. Hotel Aston Bogor, 29 Juni 2012
Yang saya hormati :
Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar, Sdr. Dr. Akbar Tandjung, beserta seluruh anggota Wantim DPP Partai Golkar.
Para Wakil Ketua Umum, dan segenap Pengurus DPP Partai Golkar,
Ketua Umum Ormas Pendiri, didirikan dan organisasi sayap Partai Golkar,
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi se Indonesia,
Peserta, Peninjau Rapimnas dan para undangan yang berbahagia,
Asalamu’alaikum Wr. Wb
Salam Sejahtera bagi kita semua,
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, bahwa pada hari yang berbahagia ini, kita diberikan karunia dan kesempatan untuk menjalankan agenda organisasi Partai Golkar yakni Rapat Pimpinan Nasional III Partai Golkar, sebagai forum yang sangat strategis dalam menentukan masa depan Partai Golkar untuk kembali memimpin bangsa Indonesia.
Tidak terasa, kita telah berada pada pertengahan periode kepengurusan DPP Partai Golkar Hasil Munas VIII Partai Golkar 2009 di Pekanbaru, suatu fase yang menentukan perjalanan perjuangan Partai Golkar ke depan. Dan pada saat ini, kita tengah melaksanakan Rapimnas III Partai Golkar. Rapimnas III ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapimnas II Partai Golkar Tahun 2011 yang telah mengambil keputusan bahwa, penetapan dan pengukuhan Ir. H. Aburizal Bakrie (Ketua Umum DPP Partai Golkar) sebagai Calon Presiden Republik Indonesia dari Partai Golkar dalam Rapimnas III yang dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan Juni tahun 2012. Karena itu, maka agenda pokok Rapimnas III ini, tanpa mengesampingkan agenda-agenda penting lainnya, adalah pengukuhan Ketua Umum DPP Partai Golkar Ir. H. Aburizal Bakrie sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Golkar.
Para Peserta, Peninjau dan hadirin yang saya muliakan,
Rapimnas III Partai Golkar ini memiliki makna yang sangat strategis bagi Partai Golkar dalam memantapkan posisi sebagai partai modern yang sangat konsisten dalam membangun tradisi politik yang demokratis. Sebagai partai yang memiliki tradisi demokrasi, penetapan dan pengukuhan calon presiden dari Partai Golkar dilakukan secara demokratis, melalui mekanisme yang diatur dalam konstitusi partai, dengan secara sungguh-sungguh memperhatikan aspirasi kader dan rakyat, sebagimana tercermin dalam berbagai hasil survei.
Penetapan dan pengukuhan calon presiden dari Partai Golkar pada Rapimnas III ini dikaitkan dengan evaluasi secara mendalam terhadap pengalaman perjalanan sejarah Partai Golkar selama ini, yang membutuhkan suatu strategi komprehensif yang berorientasi dan fokus pada pemenangan Pemilu Presiden 2014.
Strategi tersebut tidak dapat dilepaskan dari realitas politik bahwa sepanjang pengalaman kompetisi politik Partai Golkar di era Reformasi ini, Partai Golkarhanya pernah sekali memenangkan pemilu legislatif, yakni Pemilu 2004 pada masa kepemimpinan Sdr. Akbar Tandjung, dengan prosentase dukungan suara mencapai 21%. Namun, kita juga mencatat bahwa, selama era Reformasi ini Partai Golkar belum pernah berhasil memenangkan pemilu presiden.
Betapapun demikian, saya haqqul-yaqin, bahwa setiap periode kepemimpinan Partai Golkar, telah berusaha sekuat-kuatnya untuk memenangkan Partai Golkar dalam setiap event pemilu, dengan memanfaatkan segala potensi dan sumberdaya yang dimilikinya. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk belajar dari pengalaman masa lalu. Pengalaman masa lalu kita jadikan referensi untuk meraih masa depan. Pengalaman masa lalu, apabila dipelajari secara saksama berlandaskan kemurnian nurani dan ketulusan akal budi, maka Insya Allah, akan menuntun kita untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan kita, sekaligus merumuskan strategi pemecahan yang setepat-tepatnya.
Para Peserta, Peninjau dan hadirin yang saya muliakan,
Terhadap realitas capaian elektoral Partai Golkar selama ini, kita telah melakukan evaluasi secara kritis dan mendasar, untuk tidak ingin kesalahan langkah politik yang telah terjadi terulang kembali. Khusus menyangkut pengalaman Partai Golkar yang belum berhasil memenangkan pemilu presiden dalam tiga kali pemilu era Reformasi, secara internal saya mengidentifikasi beberapa pelajaran penting, antara lain :
Pertama, Penetapan calon presiden yang dilakukan setelah pemilihan umum legislatif, saya pandang sangat terlambat, karena tidak tersedia waktu yang cukup untuk mengoperasikan seluruh strategi pemenangan, secanggih apapun strategi yang kita miliki. Jarak waktu yang terlampau pendek, yakni hanya tiga atau empat bulan saja antara pemilu legislatif dan pemilu presiden, tidak memberikan peluang bagi kita untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas calon presiden sebagai prasyarat utama pemenangan pemilu presiden.
Kedua, memudarnya daya juang dan sekaligus soliditas internal partai, karena terlalu banyaknya skenario politik yang dikembangkan dengan tujuan dan target yang berbeda-beda, sehingga tidak fokus, banyak waktu dan kesempatan yang terbuang, serta energi yang terkuras percuma. Dengan kata lain, proses politik yang terjadi tidak produktif dan tidak konstruktif karena terbelenggu oleh banyaknya skenario politik dengan segala implikasinya, sehingga justru kontraproduktif bagi pemenangan Pilpres yang menjadi target politik Partai. Karenanya, kita tidak ingin bila fokus dan konsentrasi kita terpecah, tidak ingin soliditas kita terganggu, dan pada akhirnya kita tidak ingin terlambat untuk memutuskan calon presiden dari Partai Golkar. Sehingga kita dapat memastikan hanya ada satu skenario politik menuju kemenangan pada Pemilu Presiden 2014.
Ketiga, kita juga mengevaluasi tidak berfungsinya organisasi partai sebagai mesin politik yang efektif. Fenomena ini selain terkait dengan lemahnya soliditas internal partai, merosotnya daya juang ideologis partai, juga terkait dengan lemahnya kelembagaan politik Partai Golkar, terutama dalam konteks penguatan jaringan dan militansi kader. Karena itulah, pemahaman dan penghayatan terhadap ideologi Partai Golkar yang terkristalisasi dalam Doktrin Karya-kekaryaan dan Karya Siaga Gatra Praja, agar benar-benar memberi inspirasi untuk membangkitkan semangat juang dan soliditas partai, meningkatkan kapasitas organisasi dan jaringan partai, yang pada akhirnya menggerakkan mesin politik partai secara efektif, guna mencapai target dan tujuan partai. Pergerakan partai sebagai mesin politik yang didasarkan pada cita-cita dan ideologi politik, tidak akan berhenti sampai cita-cita itu terwujud.
Dalam kerangka itu semua, maka Rapimnas III ini, selain mengagendakan secara khusus pengukuhan calon presiden, juga akan membahas penetapan Program Pemenangan Pemilu Presiden 2014 dan Penetapan Pokok-pokok Program Calon Presiden RI dari Partai Golkar. Dengan demikian, kita memiliki sekurang-kurangnya delapan belas bulan untuk melakukan berbagai upaya dalam rangka memenangkan Pilpres tahun 2014. Terkait dengan hal ini, sejak bulan Februari yang lalu, saya telah melakukan road show dari desa ke desa untuk meningkatkan elektabilitas Partai Golkar dan elektabilitas figur calon presiden RI dari Partai Golkar dalam satu kesatuan yang utuh yang kita sebut “one united campaign”. Saudara-saudara akan melihat sendiri rekaman road show di berbagai daerah yang menunjukkan antusiasme dan dukungan masyarakat terutama kaum muda dan pemilih pemula.
Para Peserta, Peninjau, dan hadirin yang saya muliakan,
Sejak Munas VIII Partai Golkar tahun 2009, kita telah bertekad untuk merebut kembali kemenangan dan kejayaan Partai Golkar melalui implementasi CATUR SUKSES Partai Golkar, yakni Sukses Konsolidasi dan Pengembangan Partai; Sukses Kaderisasi dan Regenerasi; Sukses Kemandirian, Demokrasi dan Pembangunan yang Berkesejahteraan; dan Sukses Pemilu 2009-2014.
Sejauh ini, kita telah melaksanakan dan akan terus memantapkan konsolidasi, memperkuat kaderisasi, menegaskan Partai Golkar sebagai the party of ideas, serta melakukan langkah-langkah konstruktif dan terukur baik di level grass root, internal Partai, maupun di lembaga-lembaga politik kenegaraan seperti di DPR dan pemerintahan. Semua itu merupakan satu kesatuan untuk menampilkan citra terbaik Partai Golkar, sebagai partai modern, demokratis, serta memiliki komitmen dan konsistensi terhadap motto Partai Golkar “Suara Golkar, Suara Rakyat” melalui Gerakan Karya Kekaryaan.
Kita patut bersyukur bahwa melalui kerja keras kita bersama, kita telah meraih kemenangan 59% dari Pemilukada di seluruh tanah air, melebihi target yang ditetapkan dalam Rapimnas I Partai Golkar pada bulan Februari 2010 sebesar 50%. Kita juga patut bersyukur bahwa Partai Golkar merupakan partai yang dikenal memiliki soliditas yang tinggi. Di tengah-tengah berbagai sorotan publik yang negatif terhadap partai-partai politik, alhamdulillah Partai Golkar tidak termasuk yang banyak disorot. Bahkan, kita boleh berbangga diri dengan berbagai hasil survei yang memposisikan Partai Golkar berada di urutan pertama, apabila pemilu legislatif dilakukan pada saat ini. Hasil survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), misalnya Partai Golkar menempati urutan pertama dengan perolehan dukungan sebesar 23%, selanjutnya PDIP (19,6%) dan Partai Demokrat dengan prosentase 10,7%. Sementara hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan Partai Golkar memperoleh dukungan 20,9%, disusul PDIP 14% dan Partai Demokrat 11,3%.
Sementara itu, tingkat elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Golkar sebagai calon presiden RI dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, juga menunjukkan perkembangan yang signifikan, tren yang selalu meningkat. Pada survei terakhir yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia, elektabilitas Aburizal Bakrie telah mencapai 17,5%, selisih beberapa persen lagi, dari prosentase dukungan ke Partai Golkar sebesar 20,9%. Ini baru langkah permulaan yang memberikan optimisme kita semua, dan dengan kerja keras kita semua, maka Insya Allah elektabilitas tersebut akan terus meningkat.
Para Peserta, Peninjau, dan hadirin yang saya muliakan,
Hasil-hasil survei itu menegaskan bahwa upaya kita semua dalam berjuang bersama-sama, melakukan konsolidasi dan penguatan kelembagaan partai, penguatan kader, optimalisasi Gerakan Karya Kekaryaan melalui program elektoral, telah menuai hasil sementara yang signifikan. Tentu saja hasil-hasil survei tersebut membanggakan kita semua, namun saya mengingatkan agar kita semua tidak terlena, tidak lupa diri, melainkan kita semua harus terus meningkatkan kerja keras kita agar apa yang diprediksikan melalui survei-survei ilmiah tersebut, benar-benar menjadi kenyataan, dan bahkan prosentasenya lebih tinggi lagi, sehingga partai kita memenangkan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014.
Dalam berbagai kesempatan saya mengingatkan agar kita lebih mawas diri, sebab semakin tinggi dan rimbun pohon beringin kita, maka semakin kencang angin yang menerpanya. Artinya, dalam iklim kompetisi politik yang keras dan dinamis ini, kita harus terus-menerus meningkatkan kualitas soliditas kita semua, agar tidak mudah diadudomba, dipecahbelah, dan dihancurkan oleh pihak-pihak yang tidak ingin Partai Golkar besar dan jaya. Sebaliknya, manakala kita solid dan bersatu, maka Partai Golkar akan tetap kuat, dan sebesar apapun angin bertiup, tidak akan dapat merobohkan pohon beringin kita, apalagi akar-akar pohonnya telah menancap kokoh, yang bermakna bahwa Partai Golkar telah benar-benar mengakar dan ada di hati rakyat.
Sebagai partai yang berorientasi Karya Kekaryaan, kita harus mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi Partai Golkar dengan semangat dan etos Karya Kekaryaan pula. Artinya, di tengah-tengah iklim kompetisi politik yang keras dan dinamis, di tengah-tengah merebaknya persaingan politik yang cenderung mengedepankan pragmatisme-transaksional, intrik dan politiking, bahkan kegaduhan politik, kita harus mampu menciptakan peluang dan momentum untuk senantiasa meyakinkan rakyat, bahwa Partai Golkar berbeda dengan yang lain. Caranya, adalah konsisten mengedepankan prinsip berkarya untuk rakyat dan bangsa, tiada hari tanpa karya, yang dalam bahasa agama, kita harus istiqomah dalam amal shaleh. Partai Golkar sebagai the party of ideas juga memberikan pesan kepada kita semua untuk mengedepankan ide dan gagasan sebagai instrumen politik. Kita harus tampil konsisten sebagai solusi terhadap semua masalah bangsa. Partai Golkar harus menjadi the part of solution, bukan the part of problem.
Para Peserta, Peninjau, dan hadirin yang saya muliakan,
Kita harus bangun Partai Golkar sebagai partai modern yang memiliki sistem yang baik dan jaringan yang kuat serta mengakar, memiliki kader-kader yang andal dan militan yang dihasilkan dari implementasi sistem perkaderan yang kita bangun, memiliki wibawa dan citra yang baik di mata rakyat, dan jiwa kepemimpinan yang terekspresikan dalam segenap pengurus dan kader-kadernya dalam mengelola Partai Golkar sebagai partai modern, yang tidak terjebak pada pemikiran jangka pendek, tetapi justru fokus pada persoalan-persoalan mendasar dan jangka panjang. Dalam kerangka itulah, Partai Golkar menetapkan suatu Blue-Print Pembangunan Nasional Menyongsong 100 Tahun Kemerdekaan Indonesia, tahun 2045.
Baru-baru ini kita sama-sama mencermati publikasi The Fund for Peace yang menempatkan Indonesia pada peringkat 63 dari 174 negara Index Negara Gagal. Terlepas dari metodologi dan parameter yang digunakan, publikasi Index Negara Gagal tersebut hendaknya dimaknai sebagai warning dan cambuk untuk kita dalam berkarya untuk memajukan bangsa. Kita tidak boleh berpuas diri dengan kondisi yang kita alami saat ini. Publikasi tersebut tidak perlu kita jadikan alasan untuk mendiskreditkan pihak lain, terutama pemerintahan SBY-Boediono. Namun, justru kita pandang sebagai peluang bagi Partai Golkar untuk terus bekerjasama dengan pemerintah guna mencari terobosan-terobosan demi memulihkan situasi sosial, ekonomi, politik dan budaya bangsa, kini dan masa depan.
Partai Golkar ingin mengajak bangsa ini untuk menatap jauh ke depan, yakni Menyongsong 100 Tahun Kemerdekaan Indonesia melalui suatu blue-print visi pembangunan nasional. Visi tersebut secara tegas mengacu kepada alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa “Pemerintahan negara dibentuk untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”
Sangat terang-benderang bagi kita, bahwa cita-cita Indonesia Merdeka adalah terwujudnya Negara Kesejahteraan, yakni Indonesia yang mandiri, maju, kuat, adil dan sejahtera. Indonesia yang mandiri merupakan ekspresi kemampuan bangsa untuk secara otonom menentukan arah dan prioritas kebijakannya. Juga kemampuan bangsa untuk memenuhi berbagai kebutuhan rakyatnya secara mandiri,
Kemandirian bangsa di berbagai bidang hendaknya ditopang dengan terwujudnya keadilan. Indonesia yang maju, kuat, mandiri dan adil merupakan prasyarat bagi terwujudnya kesejahteraan rakyat. Indonesia yang sejahtera akan tercapai jika manusianya memiliki kualitas sumber daya yang tinggi, memiliki sistem pertahanan yang tangguh, mandiri dalam memenuhi kebutuhannya sendiri serta terbebas dari berbagai ancaman dan tindak diskriminasi.
Itulah sekilas gambaran visi-misi kita untuk membangun kemandirin bangsa dan kesejahteraan rakyat sebagaimana tercantum dalam blue print Partai Golkar tentang Pembangunan Nasional. Visi-misi itu hanya bisa dilaksanakan secara efektif bilamana kita memenangkan Pileg dan Pilpres 2014.
Apakah Saudara-saudara siap ?
Sekali lagi, apakah siap ? Terima kasih.
Peserta, Peninjau Rapimnas dan hadirin yang saya muliakan,
Akhirnya, saya sampaikan terima kasih atas kebersamaan dan kerjasama kita semua selama ini, segenap keluarga besar Partai Golkar, khususnya Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar dengan segenap anggotanya, segenap Pengurus DPP, DPD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia, serta Ormas Keluarga Besar Partai Golkar. Partai Golkar maju karena adanya sistim yang kuat dengan didukung oleh kepemimpinan kolektif dari kita semua. Prestasi politik yang dicapai seperti yang ditunjukkan oleh hasil survei, adalah hasil kerja keras kita semua untuk memenangkan seluruh kompetisi politik demi terwujudnya cita-cita kelahiran Partai Golkar. Maju Golongan Karya, Maju Bangsa Indonesia.
Sebagai penutup, saya ingin memberikan hadiah berupa pantun kepada seluruh peserta Rapimnas III Partai Golkar :
DARA MENARI MEMAKAI KIPAS
KIPAS INDAH BERHIASKAN EMAS
PARTAI GOLKAR GELAR RAPIMNAS
AGAR SIKAP PARTAI MAKIN TEGAS
JALAN-JALAN KE PULAU BINTAN
TIDAK LUPA MEMBELI IKAN
CAPRES GOLKAR SIAP DITETAPKAN
AGAR MESIN PARTAI CEPAT DIGERAKKAN
Akhirnya, dengan mengucap “Bismillahirrahmaanir rahiim”, Rapimnas III Partai Golkar Tahun 2012 ini, secara resmi saya nyatakan dibuka. Selamat melakukan Rapimnas III Partai Golkar, semoga menghasilkan keputusan-keputusan yang penting dan mendasar bagi kemajuan, kebesaran dan kejayaan Partai Golkar.
Terima kasih, dan mohon maaf atas segala kekuarangan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
No comments yet.