Sebuah Gitar untuk Korban Bencana Sulteng
Rabu malam, 26 September 2012 lalu, saya menghadiri undangan acara amal atau penggalangan dana di Hard Rock Cafe Jakarta, di EX Plaza Indonesia. Ini bukan acara amal biasa, melainkan sebuah konser amal yang bertajuk “Senandung untuk Negeri – Charity for Sulawesi Tengah”.
Saya datang ke acara tersebut bersama anak saya Ardi dan istrinya, Nia. Saya memang jika tidak ada acara, selalu menghabiskan waktu dengan keluarga, seperti jalan bersama Ardi dan Nia. Ini kebetulan acaranya juga cocok dengan mereka, maka saya ajak saja mereka ke sana.
Mengenai acara amal ini saya mengetahui dari Gubernur Sulawesi Tengah dan Abdee, gitaris Slank. Mereka yang mengundang saya di lapangan tenis, saat saya selesai olehraga tenis. Lalu saya tertarik dengan acara ini dan berjanji untuk datang. Karena Ardi suka Slank, maka saya terpikir mengajak dia dan Nia.
Acara konser amal yang diadakan oleh KOIN (Kepedulian Orang Indonesia) ini bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi korban gempa dan banjir bandang di Sulawesi Tengah. Wilayah yang akan dibantu antara lain Sigi, Parimo, dan Palu. Dana yang terkumpul sebagian besar akan digunakan untuk membangun sekolah-sekolah yang roboh akibat bencana alam tersebut.
Selain Abdee dan Slank banyak musisi lainnya hadir di konser ini. Ada D’Massive, Titi DJ, Glenn Fredly, Saykoji, Drive, dan sebagainya. Ketika akan masuk ke acara, saya dikenakan biaya Rp100 ribu yang akan disumbangkan. Selain itu juga ada banyak barang-barang yang dilelang untuk penggalangan dana.
Abdee yang memimpin acara konser amal tersebut juga melelang gitar kesayangannya. Gitar itu katanya merupakan gitar bersejarah bagi dia karena menemani dia dalam konser, memproduksi album, dan momen-momen berharga lainnya. Namun demi membantu korban, Abdee rela melelangnya.
Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Abdee tersebut. Karena itu, saya kemudian mengikuti lelang. Awalnya gitar untuk Sulteng itu dibuka dengan harga Rp10 juta dan setelah melalui proses lelang, akhirnya terjual ke saya dengan harga Rp80 juta.
Bukan gitar itu yang menarik minat saya. Saya tertarik sisi sosialnya untuk menyumbang orang-orang yang kesusahan. Itu juga alasan saya mengapa mau hadir di acara konser amal itu. Jadi gitar itu bukan untuk saya, tapi untuk Sulawesi Tengah. Lelang bagi saya hanya masalah simbolik saja untuk membantu masyarakat yang menjadi korban bencana.
Selain gitar, di acara tersebut juga dilelang lagu. Ardi dan Nia misalnya tertarik dengan dua buah lagu dari Slank. Kalau tidak salah judulnya Balikin dan Terlalu Manis. Anak saya dan istrinya ini memang suka dengan lagu-lagu Slank.
Saya dengar acara tersebut telah berhasil mengumpulkan dana ratusan juta. Acara seperti ini menarik. Mereka menggalang dana dengan cara yang kreatif. Orang yang datang pun bisa menyumbang sambil menikmati hiburan. Penggalangan dana dengan cara kreatif seperti ini perlu dicontoh, karena terbukti banyak menarik minat orang yang mampu untuk berbagi. Daripada hanya sekedar melihat konser, memberikan hiburan, lalu bubar, tanpa upaya membantu sesama.
Sekali lagi acara ini sungguh luar biasa. Acara ini bagi saya merupakan upaya kreatif dari anak muda untuk membantu sesamanya. Saya senang masih banyak orang yang peduli di negeri ini, terutama para anak mudanya. Semoga hasilnya bermanfaat dan insya Allah saya akan terus mendukung acara semacam ini.
No comments yet.