Cita-cita Saya: Pendidikan Gratis SD sampai SMA di Indonesia
Suatu hari, ketika sedang keluar masuk perkampungan nelayan untuk melihat dari dekat kehidupan mereka. Saat sedang berdialog dengan warga, saya melihat dua orang anak usia sekolah ikut hadir di sana. Dua anak ini kemudian menjadi perhatian saya, karena saat itu adalah jam sekolah dan mereka ada di rumah.
Lalu saya panggil dua anak itu dan bertanya pada mereka. Saya menanyakan mengapa mereka tidak sekolah? Mereka kemudian menjawab, mereka sebenarnya ingin bersekolah, dan sempat bersekolah. Namun mereka terpaksa harus putus sekolah karena masalah biaya. Orang tua mereka tidak memiliki biaya untuk menyekolahkan mereka. Saya sedih mendengarnya.
Hal seperti itu tidak hanya terjadi di kampung nelayan itu saja. Hal yang sama ada di berbagai pelosok Indonesia. Saya telah berkunjung ke hampir setiap pelosok negeri ini, dan sering sekali saya temui anak yang terpaksa tidak bersekolah karena masalah biaya.
Banyak masyarakat tidak mampu kesulitan menyekolahkan anaknya sampai sekolah menengah, bahkan hanya untuk sekolah dasar saja. Karena itu, saya bertekad, saya bercita-cita, bahwa ke depan, tidak boleh ada lagi anak Indonesia yang tidak bisa sekolah atau melanjutkan pendidikannya karena masalah biaya.
Saya kemudian memasukkan cita-cita saya membuat pendidikan gratis ini dalam visi saya sebagai calon presiden. Dalam blue print pembangunan Visi Indonesia 2045 yang disusun Partai Golkar, program pendidikan gratis 12 tahun dari SD sampai SMA untuk seluruh anak Indonesia, masuk di dalamnya.
Pendidikan gratis 12 tahun memang sudah ada di beberapa daerah. Namun itu hanya ada di daerah-daerah yang maju atau kaya saja. Pendidikan gratis ini belum merata untuk semua wilayah Indonesia. Cita-cita saya, jika saya diberi kepercayaan rakyat Indonesia memimpin bangsa ini, maka pendidikan gratis dari SD sampai SMA ini akan hadir untuk seluruh wilayah Indonesia, sehingga seluruh anak Indonesia bisa merasakannya. Kalau daerah saja bisa, mengapa negara tidak bisa? Pasti bisa.
Mengapa dari SD sampai SMA? Bagi saya, pendidikan gratis bagi anak Indonesia sejatinya harus ditempuh selama 12 tahun. Dengan kata lain, hingga seorang anak lulus SMA. Saat ini, kualifikasi pendidikan sudah lebih tinggi dari zaman dulu. Kini, lulus SMA itu sudah seperti lulus pendidikan dasar. Jika masuk kerja, lulusan SMA biasanya hanya mendapat posisi bawah. Karena itu, akan lebih sulit bagi anak yang pendidikannya tidak sampai SMA. Bahkan pendidikan dasar saja tidak lulus.
Mereka ini jumlahnya sangat banyak di Indonesia. Mereka tidak bersekolah bukan karena tidak cerdas, tapi terpaksa tidak sekolah karena masalah biaya. Ini adalah sebuah masalah besar yang harus diselesaikan ke depan.
Lalu bagaimana caranya bisa gratis sampai SMA? Saat menyampaikan bahwa saya punya cita-cita untuk menghadirkan pendidikan gratis ini, banyak orang yang menyambut gembira. Tapi tak sedikit pula yang tidak percaya. Bagaimana mungkin bisa hadir pendidikan gratis untuk semua anak Indonesia dari SD sampai SMA? Bagaimana caranya?
Begini caranya. Saya ini mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) dan mantan Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), jadi saya tahu caranya. Dalam hitung-hitungan saya, tidak butuh dana yang besar untuk mewujudkan pendidikan murah. Negara ini punya banyak uang untuk merealisasikan itu.
Dananya dari mana? Dananya ada. Kita butuh Rp24 triliun, untuk merealisasikan pendidikan gratis dari SD sampai SMA. Dana Rp24 triliun itu ada dan tidak susah dicari. Dana ini relatif sedikit dibanding subsidi BBM yang mencapai lebih dari Rp250 triliun.
Apalagi, subsidi BBM itu 80 persen dinikmati orang kaya atau orang mampu. Subsidi yang besar itu, setiap hari terbakar menjadi asap kendaraan di jalan-jalan. Jika mau, kita bisa tinggal ubah subsidinya tidak pada BBM tapi pada orang miskin, untuk pendidikan misalnya, maka semua anak Indonesia bisa sekolah 12 tahun gratis. Jika disuruh memilih uang terbakar jadi asap knalpot atau untuk pendidikan gratis, pasti rakyat Indonesia memilih yang ke dua.
Selain itu, anggaran pendidikan kita juga sangat besar. Konstitusi mengamanatkan anggran pendidikan sekurangnya 20 persen dari APBN atau APBD. Tentunya jumlahnya akan sangat besar dan lebih dari cukup untuk merealisasikan pendidikan gratis 12 tahun.
Dulu, saat masih menjabat jadi menteri, saya sudah mengusahakan meringankan pendidikan anak bangsa. Dulu kami membuat berbagai program seperti program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan lain sebagainya.
Namun saya sadar, BOS saja tidak cukup. Sebab yang dibutuhkan anak-anak Indonesia adalah pendidikan gratis 12 tahun, dari SD sampai SMA.
Pendidikan ini penting. Dia adalah modal utama untuk membangun bangsa. Modal awal agar Indonesia agar bisa bersaing dengan negara lain. Pendidikan adalah pembangunan manusia Indonesia. Pembangunan manusia Indonesia ini adalah tujuan sebenarnya pembangunan. Pembangunan ekonomi hanyalah sasaran antara pembangunan manusia Indonesia.
Jadi itulah cita-cita saya: mewujudkan pendidikan gratis dari SD sampai SMA. Saya yakin rakyat Indonesia setuju dengan saya. Saya yakin mereka akan bergabung untuk mewujudkan cita-cita bersama ini.
No comments yet.