Nomor 5 di Kertas Suara, Nomor 1 di Pemilu
Senin lalu, 14 Januari 2013, saya selaku Ketua Umum DPP Partai Golkar bersama Sekjen, Idrus Marham, menghadiri pengundian nomor urut parpol di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Di tempat yang sama, hadir juga ketua umum dan sekjen, atau perwakilan, dari 10 partai peserta pemilu 2014.
Sekitar pukul 15.00 WIB, pengundian yang digelar di lantai II Gedung KPU dimulai. Pengundian dilakukan dalam dua tahap. Pertama kami mengambil nomor untuk mendapatkan nomor giliran. Setelah itu, berdasarkan nomor giliran itu, kemudian kita baru mengambil nomor urut. Kebetulan, Partai Golkar mendapatkan giliran 9.
Setelah nomor giliran diambil, dimulailah pengundian nomor urut. Partai Nasional NasDem yang kebetulan mendapat nomor giliran pertama, mendapatkan nomor urut 1. Giliran kedua, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mendapat nomor urut 10. Lalu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendapat nomor urut 9, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) nomor urut 2, Partai Amanat Nasional (PAN) nomor urut 8, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nomor urut 3, Partai Demokrat (PD) nomor urut 7, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nomor urut 4, Partai Golkar nomor urut 5, dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mendapat nomor urut 6.
Saat itu, selain, mengundi nomor dari 10 parpol nasional, juga ditentukan nomor urut partai lokal. Komisi Independen Pemilihan (KIP), lalu menetapkan nomor urut partai politik lokal di Aceh. Partai Damai Aceh mendapat nomor urut 11, Partai Nasional Aceh nomor urut 12, dan Partai Aceh mendapat nomor urut 13.
Nomor urut parpol ini menjadi topik yang hangat dibicarakan baik menjelang maupun setelah pengundian di KPU. Banyak wartawan yang bertanya nomor berapa yang diharapkan tiap parpol dan apa makna nomor tersebut. Bahkan ada parpol yang mengharapkan dapat nomor tertentu karena menilai nomor tersebut memiliki makna tertentu.
Tetapi jauh hari saat ditanya soal hal itu, saya sudah mengatakan bahwa bagi saya nomor urut berapapun bagi Partai Golkar sama saja. Karena saya percaya bahwa apapun yang diberikan Allah bagi Partai Golkar, itulah yang terbaik.
Saat Partai Golkar mendapat nomor 5, banyak yang bilang nomor itu istimewa. Ada yang bilang karena sesuai dengan sila Pancasila. Ada juga yang bilang seperti jumlah rukun Islam, pas dengan ikrar Partai Golkar Panca (5) Bakti, dan sebagainya.
Tapi sekali lagi, bagi saya ini bukan yang utama. Bagi Partai Golkar yang utama dan paling penting adalah menjadi nomor 1 di Pemilu 2014, atau memenangkan Pemilu. Bukan sekedar nomor di kertas suara. Untuk menjadi nomor 1 di Pemilu yang dibutuhkan tentu saja kerja keras seluruh elemen partai, bukan sekedar nomor urut.
Saya selalu mengatakan kepada kader dan simpatisan bahwa jika ingin memenangkan Pemilu 2014, Partai Golkar harus menunjukkan keberpihakannya pada rakyat sesuai motonya: Suara Golkar,Suara Rakyat. Kalo itu dilakukan Golkar pasti menang.
Jadi sekali lagi, nomor urut hasil Pemilu lebih penting dari nomor urut di kertas suara. Terkait urutan hasil Pemilu, selama ini Partai Golkar, dalam Pemilu baik di era Orde Baru maupun era Reformasi, selalu menduduki posisi atas. Sering nomor 1 dan paling jelek nomor 2.
Pada Pemilu Orde Baru Golkar selalu nomor 1, lalu di Pemilu 1999 Golkar nomor 2. Kemudian di Pemilu 2004 Golkar kembali menjadi nomor 1 dan di Pemilu 2009 turun kembali ke nomor 2. Jika melihat siklus pemilu pasca reformasi, harusnya 2014 Golkar kembali menjadi nomor 1.
Menjadikan Partai Golkar nomor 1 atau mengembalikan kejayaan Partai Golkar adalah cita-cita saya sejak terpilih memimpin partai ini dan terus memperjuangkannya sampai sekarang. Alhamdulillah berkat kerja keras semua elemen, kini Partai Golkar menjadi partai nomor satu di semua survei.
Namun hal ini tidak boleh membuat kita terlena. Karena survei itu adalah saat ini, sementara Pemilu adalah 2014 nanti. Maka saya mengajak semua kader dan simpatisan untuk terus berjuang dan bekerja membantu rakyat, menyelesaikan problemanya. Jika itu yang dilakukan, maka rakyat pasti akan mendukung Partai Golkar, dan mereka akan memilih partai dengan nomor 5 di kertas suara untuk menjadi nomor satu di Pemilu.
No comments yet.