Menyelami Youthology, Memahami Anak Muda Indonesia

ical-300x224

Akhir pekan lalu, Sabtu-Minggu, 6-7 Februari 2010, saya mengikuti acara outbond Diklat Penyegaran Kader Penggerak Partai Golkar bersama kader-kader Golkar di Wisma Kinasih, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Dalam kesempatan itu saya mendengar pemaparan yang sangat menarik mengenai kehidupan anak muda dan dunia mereka. Hal ini disampaikan salah satu pemateri dengan materi berjudul “Youthology.” Isinya memaparkan berbagai fakta menarik mengenai kehidupan dan perilaku anak muda zaman sekarang.

Misalnya, dari data yang ada, anak muda sangat dekat dengan dunia maya. Karena itu, media dan situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, blog, dan sebagainya sangat ramai oleh mereka. Yang lebih menarik lagi, fenomena ini rupanya bukan hanya didominasi anak muda yang tinggal di kota saja, tapi anak muda di pedesaan juga mulai bergerak mengikuti tren ini.

Wajar bila anak muda memiliki lebih banyak teman di dunia maya daripada sahabat di dunia nyata. Data menunjukkan rata-rata anak muda di kawasan Asia memiliki 13 teman dekat. Jumlah itu masih kalah dibanding jumlah teman mereka di dunia maya yang rata-rata mencapai 44 orang.

Saya sendiri menyadari sekali pentingnya kehadiran anak muda ini. Apalagi data Biro Pusat Statistik menunjukkan ada 80 juta anak muda di Indonesia. Jumlah ini sekitar 40% jumlah pemuda di Asia Tenggara. Banyak aktivitas bisnis dan kegiatan politik mencatat sukses besar berkat bantuan anak muda. Bahkan BlackBerry, tanpa beriklan besar-besaran, bisa booming di Indonesia karena dipromosikan anak muda.

Karena itulah, saya sangat tertarik untuk mulai mencoba menyelami dunia mereka. Karena itulah juga, walau generasi saya tergolong ‘generasi gaptek’ (gagap teknologi), saya tidak mau kalah dengan anak muda. Saya mulai mempelajari dunia maya, saya membuat akun facebook, twitter, dan lainnya. Blog ini juga merupakan sarana saya supaya saya bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan kaum muda Indonesia yang penuh potensi.

Untuk membesarkan Partai Golkar, saya juga percaya betul dengan potensi anak muda. Karena itu saya selalu katakan kepada kader saya agar mengenal lebih dekat dan merangkul anak muda. Untuk bisa dekat, generasi saya perlu memahami dulu karakter anak muda dengan baik. Pada umumnya, mereka ingin merasa diterima, mereka juga ingin merasa penting.

Saya yakin jika para pengurus Golkar yang lebih senior bisa menyapa dan mengobrol dengan mereka di dunia maya, menempatkan mereka pada posisi yang penting dan sejajar, maka mereka akan merasa ikut memiliki partai ini. Sudah bukan zamannya lagi menggunakan pendekatan atas-bawah, yang tua memerintah yang muda. Besar harapan saya, dengan ini akan banyak anak muda yang tertarik masuk Partai Golkar dan ikut bersama-sama membesarkan partai ini.

    • zoraya perucha
    • February 8th, 2010

    Selamat kepada kaum muda Golkar.Outbondnya sukses abiisss neh.Insha Allah,pelajaran ttg Sportivitas benar2 merasuk ya. Semoga kaum muda Golkar tumbuh menjadi Politician yg siap menang dan siap kalah.Politician yg sportif?Ach mimpi kalee ya?

    • arie Bekti Budi Hastuari
    • February 9th, 2010

    semoga pelatihan itu terus membekas. dan di aplikasikan di kehidupan sehari2. bagaimanapun senior perlu memberi contoh pak… istilahnya memberi alternatif berlaku bijak sebagai lead. dan orang yang dituai.
    saya masih berharap Golkar terus memberdayakan tunas2 bangsa dgn tulus. sedini mungkin…
    sukses ya pak…

  1. No trackbacks yet.