Mari Bersepeda, Mari Hijaukan Indonesia

Minggu pagi, sebagian warga Jakarta memanfaatkan waktu olahraga bersepeda bersama keluarga. Jalanan yang sepi dari kendaraan bermotor banyak dimanfaatkan untuk berolahraga pagi, termasuk bersepeda. Seperti yang terjadi Minggu, 24 Oktober 2010 kemarin, saya juga bersepeda.

Saya bersama sekitar 300 orang bersepeda menempuh rute dari Lapangan Rawamangun sampai Tugu Proklamasi. Dari sekitar pukul 08.50 WIB sampai pukul 09.20 WIB. Pagi itu saya bersepeda dalam rangka menjemput peserta “Kirab Sepeda 2010” yang tiba di Jakarta setelah menempuh perjalanan dari Surabaya sejak 16 Oktober lalu. Acara ini merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-46 Partai Golkar.

Dalam “Kirab Sepeda 2010” sebanyak 33 atlet sepeda nasional, bersepeda jarak jauh dari Surabaya ke Jakarta sambil napak tilas perjuangan nasional. Napak tilas dilakukan dengan singgah ke beberapa kabupaten di Pulau Jawa. Karena itu saat start saya lepas sendiri mereka dari Tugu Pahlawan, Surabaya.

Rute Surabaya-Jakarta adalah jarak yang cukup jauh. Jarak itu ditempuh peserta selama sembilan hari. Saya bangga dengan para atlit yang ikut memeriahkan acara HUT Partai Golkar tersebut. Kepada mereka saya sempat bercanda, “Apa benar bisa sampai Jakarta, jangan-jangan sepedanya dinaikkan kereta api”. Itu hanya bercanda, sebab merek benar-benar mengayuh sepeda dari Surabaya ke Jakarta. Saya percaya karena mendapat laporan dari kabupaten-kabupaten yang mereka disinggahi.

Untuk mengapresiasi mereka saat tiba di Jakarta, saya sendiri yang menjemput. Lalu saya juga ikut gowes bersama mereka. Ternyata lumayan asik menggowes sepeda. Badan terasa segar, hati juga terasa riang gembira karena bersepeda bersama-sama. Bersepeda memang olah raga yang mengasyikkan.

Hal itulah yang menjadi dasar mengapa peringatan HUT ke 46 Golkar mengadakan Kirab Sepeda Surabaya – Jakarta. Dengan acara yang menjadi penutup rangkaian HUT Golkar ini, kita ingin mempopulerkan dan membudayakan olahraga bersepada kepada masyarakat. Kagiatan bersepeda perlu didukung karena selain sehat juga dapat mengurangi polusi.

Seperti kita ketahui, polusi adalah salah satu masalah serius yang kita hadapi. Lihat saja tingkat polusi di Jakarta, Ibu kota negara kita. Jakarta pernah tercatat menjadi kota dengan tingkat polusi terburuk nomor tiga di dunia, setelah kota dua kota besar lainnya yaitu Meksiko dan Thailand.

Kadar partikel debu (particulate matter) yang terkandung dalam udara Jakarta adalah yang tertinggi nomor 9 di dunia (yaitu 104 mikrogram per meter kubik) dari 111 kota dunia. Dari semua penyebab polusi yang ada, emisi transportasi terbukti sebagai penyumbang pencemaran udara tertinggi di Indonesia, yakni sekitar 85 persen.

Salah satu penyebabnya adalah jumlah kendaraan bermotor yang terus bertambah banyak. Akibatnya, mau tak mau, kualitas udara terus menurun. Solusinya tentu saja mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan menggunakan kendaraan anti polusi seperti sepeda. Beberapa penggiat sepeda juga aktif mengkampanyekan penggunaan sepeda, bukan hanya untuk berolahraga namun juga untuk beraktifitas. Partai Golkar juga ingin mengambil bagian dalam hal ini dan ikut membantu mengenalkan budaya bersepeda pada masyarakat.

Apa yang dilakukan Golkar tak hanya sebatas acara-acara seremonial semata, namun juga memperjuangkan regulasi yang pro terhadap pengendara sepeda. Misalnya kader Partai Golkar di DPRD DKI telah memperjuangkan realisasi jalur khusus sepeda yang sangat diidamkam masyarakat yang menggunakan sepeda dalam kesehariannya.

Jalur sepeda ini penting. Sebab pengguna sepeda seringkali tidak dihargai saat ada di jalan raya oleh pengendara lain. Dengan adanya jalur khusus sepeda, diharapkan mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Apalagi saat ini semakin banyak masyarakat yang beraktivitas dengan sepeda.

Partai Golkar terus membantu menumbuhkan kembali budaya sepeda di masyarakat. Jika budaya bersepeda sudah tumbuh maka masalah polusi akan teratasi, masyarakat akan lebih sehat dan Indonesia akan menjadi lebih hijau. Jadi, dengan bersepeda, mari hijaukan Indonesia.

  1. No comments yet.

  1. No trackbacks yet.