Perbedaan Bukan Halangan untuk Bekerja Sama

Minggu ini saya mendapat kunjungan dua partai dari luar negeri. Kunjungan yang pertama dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar di Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta, pada Senin, 6 Juni 2011. Menyusul kunjungan delegasi Partai Demokratik Liberal (LDP) Jepang pada Rabu, 8 Juni 2011.

Rombongan PKT dipimpin oleh Li Yuanchao yang merupakan anggota Biro Politik Komite Sentral PKT. Biro Politik adalah lembaga tertinggi di kepengurusan pusat (Komite Sentral) PKT. Dalam kesempatan itu, Li Yuanchao dan rombongan yang berjumlah 18 orang, didampingi Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Zhang Qiyue. Sedangkan rombongan LDP dipimpin Taku Yamasaki, mantan Sekretaris Jenderal LDP. Ia membawa serta dua anggota LDP, tiga staf perusahaan listrik, Kyudenko, dan seorang peneliti.

Kunjungan PKT boleh dibilang merupakan kunjungan balasan. Sebab, pada 18 April 2011, saya berkunjung ke Tiongkok atas undangan mereka dan bertemu dengan para petinggi PKT termasuk bertemu Wakil Presiden Xi Jinpin. Tulisan kunjungan tersebut bisa dibaca di sini (ditautkan dengan tulisan soal PKT). Kunjungan balasan itu dimaksudkan untuk mempererat hubungan Partai Golkar dengan PKT dan menindaklanjuti program-program yang ada.

Sepintas jika diperhatikan, tiga partai ini (Golkar, PKT, dan LDP), memiliki perbedaan yang cukup tajam. Dari sisi ideologi jelas berbeda. Misalnya Golkar yang Pancasila dengan PKT yang komunis, atau Golkar yang merupakan pendukung pemerintah dengan LDP yang merupakan partai oposisi. Ini kemudian yang sering menjadi tanda tanya, juga dijadikan bahan kampanye negatif yang ditujukan ke Partai Golkar.

Karena itu perlu saya tegaskan bahwa jalinan hubungan antara Partai Golkar dengan PKT maupun LDP sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan ideologi. Dalam pertemuan itu, kami justru banyak membahas seputar upaya kerja sama kedua pihak untuk menjalankan pembangunan di masing-masing negara.

Dengan Tiongkok misalnya, seperti yang sudah saya tulis, harus diakui pembangunan di sana mengalami kemajuan luar biasa. Negeri Tirai Bambu itu menjelma menjadi raksasa ekonomi dunia. Maka, amat disayangkan apabila hubungan baik kedua partai tidak dimanfaatkan untuk memaksimalkan pembangunan demi kesejahteraan rakyat.

Kami pun, dalam pertemuan itu, dan pertemuan sebelumnya, telah merancang sejumlah rencana kerja sama. Hasil-hasil pembicaraan, saya bagi menjadi dua bagian: kerja sama di bidang pembangunan kedua negara dan hubungan internasional kedua partai. Misalnya

  1. No comments yet.

  1. No trackbacks yet.