Film Pak Habibie dan Teladan Suami-Istri

Senin sore, 17 Desember 2012 lalu, saya pergi ke bioskop bersama istri saya. Kali ini, saya ke bioskop bukan untuk menonton film action, film kegemaran saya. Tapi saya ke sana untuk menyaksikan sebuah film istimewa, yang hari itu diputar perdana.

Film ini memang istimewa, karena menceritakan kehidupan tokoh penting bangsa ini, Presiden Republik Indonesia ke 3 BJ Habibie. Maka dalam pemutaran perdana film berjudul “Habibie & Ainun” ini para tokoh di negeri ini pun berbondong-bondong hadir. Ada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono dan Wapres Boediono berserta istri, para menteri, pejabat, serta tokoh dan artis tanah air.

Saya sendiri datang lebih awal, selain karena lokasi bioskopnya di samping kantor saya, di Kawasan Epicentrum, saya juga tidak mau keduluan Pak Habibie sampai di lokasi. Saya memang terbiasa on time datang ke sebuah acara, apalagi jika acaranya istimewa seperti film Pak Habibie ini. Pak Habibie pun selama ini, jika saya undang ke acara saya, beliau selalu datang on time atau tepat waktu.

Saya pertama kali mendengar ada film “Habibie & Ainun”, yang diangkat dari buku Pak Habibie dengan judul yang sama ini, dari Pak Habibie langsung. Waktu itu, saya bertemu dengan beliau di kediaman Pak Habibie di Jerman.

Pada pertemuan tanggal 8 Oktober 2012, di sebuah restoran dekat kediaman Pak Habibie itulah, beliau bercerita mengenai film itu. Awalnya, saat selesai makan, beliau bercerita mengenai buku “Habibie&Ainun”. Buku yang tidak hanya laris atau best seller di Indonesia saja, melainkan juga di Jerman. Bahkan buku ini juga telah diterbitkan dalam Bahasa Arab, Inggris, dan menyusul dalam Bahasa Jepang.

Lalu beliau memberitahu saya bahwa buku tersebut akan difilmkan dengan judul yang sama. Pak Habibie menyampaikan bahwa beliau juga akan pulang ke tanah air dan hadir saat film tersebut diputar di bulan Desember. Beliau juga mengatakan akan mengundang saya.

Setelah melihat film “Habibie & Ainun” ini, kesan saya sama dengan para hadirin dan orang-orang lain yang menonton film ini, yaitu: film ini bagus dan wajib ditonton. Aktor Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari yang berperan sebagai Pak Habibie dan Bu Ainun cukup baik membawakannya. Reza bahkan bisa menirukan mimik dan gerak-gerik khas Pak Habibie. Bahkan Pak Habibie mengakui Reza bisa memerankan beliau.

Dari segi penonton pun film ini cukup luar biasa. Saya dapat kabar, sepekan setelah tayang perdana untuk umum, film ini telah ditonton sejuta lebih penonton bioskop tanah air. Ini tentu sebuah angka yang tidak kecil, mengingat film ini akan terus diputar dan ditonton beberapa waktu ke depan. Ini juga menunjukkan film ini mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat.

Film ini menceritakan bagaimana Pak Habibie bertemu Bu Ainun, sejak sekolah, kuliah, sampai menikah, lalu tinggal di Jerman. Juga bagaimana Bu Ainun mendampingi Pak Habibie sejak masih kuliah, bekerja di Jerman, kembali ke Indonesia menjadi menteri, wapres, sampai presiden.

Lika-liku kehidupan Pak Habibie dan Bu Ainun tergambar di sana. Tentang perjuangan mengarungi kehidupan, tentang cita-cita, cinta, dan kesetiaan tiada akhir, semua tergambar dengan baik. Di sini peran Bu Ainun sebagai pendamping yang baik bagi Pak Habibie begitu tergambar.

Bu Ainun yang menjadi inspirasi dan motivasi Pak Habibie. Misalnya karena janjinya pada Bu Ainun, Pak Habibie lalu bertekad dan bekerja keras sampai akhirnya berhasil mewujudkan industri pesawat dalam negeri.

Di sini lain, Bu Ainun juga menjadi “pengawas” yang baik bagi Pak Habibie, yang mengingatkan Pak Habibie soal kesehatan, dan sebagainya. Selalu mendampingi di situasi apapun, baik senang maupun sedih. Sampai ajal yang kemudian memisahkan keduanya.

Film “Habibie & Ainun” ini mengajarkan kepada kita semua tentang kehidupan bersama pasangan yang baik. Ini adalah sebuah teladan yang baik bagi suami-istri atau pasangan yang akan mengarungi biduk rumah tangga.

Dari film ini kita bisa lihat bahwa kehidupan Pak Habibie dan Bu Ainun kembali membuktikan sebuah ungkapan terkenal bahwa di balik pria (suami) yang hebat, ada wanita (istri) yang hebat. Sebuah film yang wajib ditonton dan diteladani kisahnya.

  1. No comments yet.

  1. No trackbacks yet.