Tantangan Saya untuk Anak SMK

Pada setiap rangkaian safari saya ke daerah, saya selalu menyempatkan memberikan kuliah umum kepada mahasiswa, atau ceramah motivasi pada para siswa sekolah menengah atas di daerah setempat. Dalam safari ke Sumedang dan Subang, Jawa Barat, 11-12 April 2012, saya juga menyempatkan melakukannya.

Kalau biasanya saya memberikan ceramah di SMU, kali ini yang jadi tuan rumah adalah SMK. Yang saya singgahi adalah SMK Bina Taruna, Jalancagak, Kabupaten Subang. Ini adalah sekolah kejuruan yang berada di kawasan perkebunan teh dan memiliki tiga program keahlian: Teknik Otomotif serta Teknik Komputer dan Jaringan.

Seperti halnya di tempat-tempat sebelumnya, saya memberikan ceramah motivasi untuk mereka agar pantang menyerah dan sukses dalam hidup. Tips berwirausaha secara umum dan pengalaman saya selama ini juga saya berikan. Sebagian besar sudah saya tulis di blog ini.

Intinya yang saya tekankan adalah bahwa dalam memulai usaha itu tidak harus memiliki uang atau modal yang besar. Ini penting, sebab sebagian besar masyarakat kita beranggapan bahwa berwirausaha harus dimulai dengan uang, sehingga banyak yang tidak berani memulai berbisnis karena merasa tidak punya modal.

Padahal tidak begitu, karena yang dibutuhkan adalah ide. Ide yang kreatif dan inovatif lah yang menentukan sukses tidaknya sebuah usaha. Kalau kita punya ide kreatif, tawarkan pada pengusaha atau orang yang memiliki modal, kerja samakan dengannya untuk pembiayaannya, lalu negosiasikan untuk berbagi keuntungan. Tak hanya teori, saya juga memberikan contoh kongkrit dengan pengalaman saya.

Namun dari komentar kebanyakan yang mendengar, termasuk yang muncul di blog dan media sosial saya selama ini, rata-rata mereka bilang, “Bapak sih enak punya jaringan banyak jadi gampang dapat investor atau orang yang mau memodali atau meminjami uang.”

Karena itu, saat di SMK Bina Taruna saya menantang mereka. Saya minta mereka menelorkan ide yang bagus sesuai keahlian mereka. Saya minta mereka membuat prototipe produk tertentu, misal, kendaraan bermotor atau piranti lunak (software) komputer. Jika bagus, saya siap membiayai, dari mulai riset, perancangan, pembangunan atau pembuatan, dan sebagainya.

Saya katakan pula, jika SMK Negeri 2 Solo, Jawa Tengah, bisa membuat prototipe mobil yang diberi nama Esemka Rajawali, tentu SMK Bina Taruna harusnya juga bisa. Tidak harus mobil, memang. Barangkali bisa membikin prototipe, misal, sepeda motor, mesin traktor, atau aplikasi komputer, dan sebagainya. Prinsipnya, kreatif dan inovatif. Beda dengan yang lain.

Sayangnya, saat saya melontarkan tantangan itu, belum ada siswa yang langsung berani menerimanya. Mungkin malu atau masih pikir-pikir. Tapi, saya bilang, kalau ada, silakan kirim surat yang bertuliskan ”saya menerima tantangan Bapak”. Saya tunggu suratnya hingga 21 hari, dihitung sejak hari itu. Itu saja dulu. Kalau sudah begitu, baru dikirim proposal proyek prototipenya.

Saya juga telah meminta Kepala Sekolah, Ibu Neneng Tresnawangsih, untuk memfasilitasi jika ada siswa-siswinya yang memiliki ide-ide kreatif-inovatif dan berani menerima tantangan saya itu. Boleh secara perorangan atau pun kelompok.

Selama ini di blog atau media sosial juga banyak yang menawarkan ide usaha dan minta modal. Namun, rata-rata idenya tidak atau belum menarik. Tidak ada bedanya dengan usaha-usaha yang sudah ada.

Jadi mari kita tunggu saja, apakah siswa-siswa SMK itu berhasil menjawab tantangan saya. Saya hakulyakin banyak anak muda Indonesia punya ide besar dan berpotensi jadi pengusaha besar.

  1. No comments yet.

  1. No trackbacks yet.