Tetapkan Hatimu, Satukan Langkahmu

Pidato Politik di Acara Pembekalan Caleg dan Pengukuhan Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) Partai Golkar. Bali, 22 Juni 2013.

Pertama-tama saya ingin mengajak kita semua untuk mengucapkan puji dan syukur kepada Allah yang Mahabesar. Hanya atas rahmatnya maka kita semua dapat mengikuti pertemuan di pulau Dewata yang indah ini.

Terlebih dahulu, saya ingin mengucapkan selamat kepada pasangan PASTI-KERTA atas kemenangan Pilkada Bali yang baru saja disahkan oleh Mahkamah Konstitusi. Pertemuan kita malam ini seolah ditakdirkan untuk juga menjadi semacam perayaan bagi terpilihnya pasangan Pak Mangku Pastika dan Pak Sudikerta sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bali.

Kita semua berharap agar dalam menjalankan kepemimpinan nantinya, Pak Mangku dan Pak Sudikerta dapat merangkul seluruh masyarakat Bali, tanpa terkecuali, termasuk mereka yang dalam Pilkada kemarin mendukung pasangan dari partai lain. Ajaklah seluruh masyarakat untuk bahu membahu membangun Pulau Dewata yang indah ini agar menjadi lebih maju lagi dan menjadi kebanggaan bagi Indonesia di mata dunia.

Selanjutnya, secara khusus saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader, pimpinan Golkar dan pimpinan daerah, baik gubernur maupun bupati, serta begitu banyak caleg Partai Golkar dari berbagai daerah yang hadir pada malam hari ini. Saudara-saudara adalah kebanggaan Partai Beringin, ujung tombak kita yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara.

Kepada para caleg kita, saya ingin berpesan bahwa saudara-saudara telah resmi menjadi calon peserta dalam Pemilu 2014 (tapi tolong diingat bahwa istilahnya masih DCS, ada kata “sementara” di dalamnya). Saya mengerti bahwa tata urutan nomor dan pembagian wilayah caleg tidak dapat memuaskan semua pihak. Saya ingin semua caleg mendapat nomor urutan satu, tetapi saya harus realistis dan mempertimbangkan banyak hal.

Daripada menjadi caleg nomor bagus tapi tanpa dapil, tentu lebih baik bertanding di sebuah dapil, walaupun dalam nomor urut yang mungkin belum sepenuhnya memuaskan perasaan masing-masing.

Karena itu, sebagai Ketua Umum, dari hati yang terdalam, saya memohon maaf atas kekurangan yang ada, serta berterima kasih sepenuhnya atas pengertian saudara-saudara semua.

Kepada mereka yang saat ini belum mendapat kesempatan untuk menjadi caleg, tetapi terus menunjukkan loyalitas dan dedikasi yang tinggi kepada Partai Golkar, termasuk dalam menjadi panitia pada acara di Bali ini, saya menghaturkan beribu terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Barangkali di situlah terletak salah satu kekuatan partai kita. Dedikasi dan loyalitas, yang diiringi oleh semangat kebersamaan serta perasaan kekeluargaan yang tinggi. Semua itulah yang menjelaskan mengapa Partai Golkar mampu terus bertahan dalam gelombang zaman, bagaikan pohon beringin yang kokoh diterpa angin.

Oleh karena itu, saya mengajak semua elemen partai, baik yang telah mendapat kehormatan menjadi caleg, maupun yang kali ini belum mendapat giliran, untuk melangkah bersama, mengangkat nama besar partai, serta mempersembahkan semuanya demi Tanah Air Indonesia tercinta.

Khusus kepada para caleg kita, saya ingin berpesan agar dalam masa kampanye nanti, esensi ke-Golkar-an tetap dijaga.

Kita semua mengerti bahwa kampanye nanti akan penuh dengan janji dan kembang kata-kata. Namun saya yakin bahwa caleg dari Partai Golkar bukanlah caleg yang suka mengumbar janji kosong. Caleg-caleg kita akan merebut kemenangan dengan komitmen yang jelas, dengan kesungguhan untuk memberikan hasil nyata pada kemajuan daerah masing-masing.

Selain itu, kepada semua caleg, saya juga ingin berpesan agar terus menjaga kebersamaan dan persahabatan. Saya paham bahwa dalam sistem pemilu kita, terkadang persaingan intra-partai lebih seru daripada kompetisi antar-partai. Namun saya ingin terus mengingatkan agar kita semua menjunjung kepentingan yang lebih besar, menjaga kehormatan partai, serta mengedepankan persahabatan di antara kita.

Karena itu, sekarang saya ingin bertanya langsung kepada saudara-saudara semua: Apakah kita siap bekerja keras? Apakah kita siap bekerja sama? Apakah kita siap untuk merebut kemenangan?

Dengan semakin mendekatnya Pemilu 2014, kita semua dituntut untuk semakin meneguhkan hati dan menetapkan langkah yang pasti.

Kompetisi dan kampanye selalu memiliki ritme dan iramanya sendiri, yang terkadang tidak sepenuhnya dapat dikontrol oleh orang per orang. Karena itu, dengan besar hati perlu saya kabarkan kepada saudara-saudara semua bahwa alhamdullillah, dengan semua tantangan, gejolak, serta persaingan antar-partai menjelang Pemilu 2014, Partai Golkar tetap solid dan mantap dalam posisi memimpin di tiga besar partai papan atas.

Tentu saja selalu ada dinamika, pasang surut dan hentakan-hentakan yang tak terduga. Kita lihat data-data terakhir bahwa Partai Demokrat rupanya sudah mulai melewati hari-harinya yang terburuk dan saat ini sedang berusaha bangkit dari keterpurukan.

Demikian pula, kita juga tahu bahwa PDIP di beberapa wilayah kelihatannya sedang mendapat angin dan mengalami peningkatan yang cukup berarti.

Tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada sahabat-sahabat partai lainnya, semua dinamika dan tantangan tersebut, bagi Partai Golkar, justru disambut dengan tangan terbuka, kita maknakan sebagai dorongan bagi kita untuk semakin bekerja keras dalam merebut kepercayaan rakyat.

Bagi Partai Golkar, kemenangan yang paling manis adalah kemenangan yang dicapai lewat keringat dan kerja keras. Bagi kita, kemenangan yang paling penuh makna adalah kemenangan yang diraih lewat persaingan yang ketat dan mendebarkan.

Karena itu, saya yakin semua kader dan caleg Partai Golkar akan memberikan yang terbaik, memperlihatkan our finest hours, kualitas kita yang sebenar-benarnya sebagai partai yang paling berpengalaman, sebagai partai yang paling piawai dalam taktik dan strategi politik, serta sebagai partai yang paling mampu mengangkat kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Sekarang, saya mau bertanya sekali lagi kepada saudara-saudara semua: Betul kita akan bekerja sepenuh hati? Betul kita akan bekerja keras memajukan rakyat? Apakah saudara-saudara yakin kita akan menang?

Adapun mengenai Pemilu Presiden, perlu saya kabarkan juga bahwa terjadi beberapa perkembangan yang sangat menarik, termasuk munculnya satu per satu tokoh yang potensial menjadi kandidat presiden dalam pemilu tahun depan.

Saya dan seluruh elemen Partai Golkar tentu turut menyambut semua itu dengan tangan terbuka. Bahkan terus terang, saya merasa senang sebab saya tahu bahwa, seperti dalam permainan tenis atau sepakbola, bertambah lagi lawan tanding yang mumpuni, sehingga dijamin bahwa permainan dan pertandingan 2014 kelak akan seru, ketat, dan menarik, sehingga penonton pasti akan puas dan bertepuk tangan.

Saya berjanji untuk memberikan yang terbaik, meyakinkan seluruh rakyat bahwa Indonesia harus bergerak bersama, mencapai cita-cita kita bersama menjadi bangsa yang maju, damai, dan sejahtera.

Untuk itu semua, saya telah melakukan berbagai langkah. Memang dibutuhkan waktu dan proses, namun alhamdullillah, dengan besar hati saya laporkan bahwa hasilnya sudah mulai terasa.

Ia memang masih menunggu waktu untuk menjadi arus besar, namun dari survei yang ada, posisi Capres Partai Golkar secara konsisten berada dalam kelompok tiga besar capres papan atas. Bahkan di beberapa daerah strategis hasilnya sudah positif melampaui dugaan saya selama ini.

Dalam soal pemilu, ada sebuah ungkapan: don’t peak too early, too far from the election. Hati-hati jika mencapai puncak terlalu cepat, terlalu mudah, sementara pemilu masih cukup jauh.

Semua capres yang akan berlaga nantinya adalah putra dan putri terbaik Indonesia. Kita mendorong semua agar memberikan yang terbaik, berupaya menyapa dan merangkul rakyat dengan simpatik dan terhormat.

Jika ada di antara tokoh-tokoh terhormat ini yang sekarang dianggap sedang mencapai puncak, atau sekarang sedang mendapat angin, kita tentu memaknainya sebagai tantangan yang memacu kita untuk bekerja lebih giat lagi.

Kita upayakan agar momentum dan puncak pencapaian kandidat capres Partai Golkar justru terjadi pada saat yang tepat, dalam proses yang terukur, sehingga insya Allah kemenangan pada Pilpres akan kita raih dengan tuntas dan paripurna. Insya Allah.

Untuk itu semua, dari hati yang terdalam, saya memohon doa dan restu saudara-saudara semua, dan selain itu, tiada hentinya saya menyapa serta memohon doa dan restu dari seluruh rakyat Indonesia.

Langkah yang saya tempuh bukanlah untuk mengejar ambisi pribadi, tetapi sebuah upaya untuk memberikan kontribusi, betapa pun kecilnya, kepada kerja besar dalam memajukan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia.

Insya Allah, jika dipercaya oleh rakyat dan diizinkan oleh Allah SWT, tugas saya yang terpenting adalah memimpin serta memastikan bahwa dalam satu generasi, Indonesia akan naik kelas menjadi sebuah negeri yang maju.

Kita harus memastikan bahwa anak dan cucu kita, serta generasi selanjutnya, akan menjadi warga dari sebuah negara maju: Republik Indonesia yang dihormati oleh semua bangsa – dihormati karena prestasinya, dihormati karena kemajuan dan kekuatannya.

Saat itulah, saya dapat membayangkan bahwa semua anak bangsa kita dari Sabang sampai Merauke akan dengan bangga, serta dengan kepala tegak, berkata bahwa I am proud to be an Indonesian, saya bangga menjadi bangsa Indonesia.

Satu generasi. Sebelum Indonesia berusia seabad. Sebelum Perayaan Proklamasi 17 Agustus 2045 — Mungkin saya, dan sebagian dari kita yang ada di ruangan ini, tidak akan ada lagi untuk melihat hari yang berbahagia dan membanggakan itu.

Tetapi adalah tugas saya, serta tugas kita semua, untuk memastikan, bahwa perayaan seabad proklamasi adalah sebuah perayaan penuh syukur dan kebanggaan dari sebuah bangsa yang berhasil mengukir pencapaian dan prestasi yang besar.

Kita siapkan fondasi, serta kita wariskan Indonesia yang siap untuk menyongsong datangnya kejayaan tersebut, sehingga generasi berikutnya kelak akan mengenang kita dengan penuh syukur dan rasa terima kasih yang dalam.

Dengan semua itulah maka berbagai langkah yang kita lakukan untuk memenangkan Pemilu 2014 menjadi penuh makna. Kita berjuang bukan hanya untuk kemenangan kita, tetapi untuk masa depan, untuk generasi muda, serta untuk kemenangan seluruh bangsa Indonesia.

Akhirnya, sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, serta kepada teman-teman panitia penyelenggara acara ini, yang telah menunjukkan dedikasi yang tinggi kepada partai kita tercinta.

Sebagai pengantar kepulangan saudara-saudara semua ke daerah masing-masing, perkenankanlah saya membekali dengan oleh-oleh, yaitu tiga bait pantun:

Pulanglah kader pulanglah sahabat

Bangun daerah majukan rakyat

Doa beta mengiring di jalan

Teriring salam selamat jalan

Terkenang gadis di Pulau Dewata

Senyumnya manis melambai di pantai

Bulat sudah tekad di dada

Menangkan ARB majukan partai

Dengan Golkar kita berkarya

Upaya bersama tujuan mulia

Mari sahabat melangkah maju

Jaya negeriku jaya bangsaku

Demikianlah sambutan singkat ini. Maju terus Partai Golkar. Maju terus Indonesia tercinta.

  1. No comments yet.

  1. No trackbacks yet.