Merah Putih yang Abadi
Pidato Politik HUT Partai Golkar ke 46, di Arena Pekan Raya Jakarta, 20 Oktober 2010
Pertama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadapan Allah atas izin dan berkahnya sehingga kita semua dapat berkumpul bersama pada malam yang berbahagia ini.
Saya ingin mengawali sambutan ini dengan mengucapkan penghargaan dan apresiasi yang sedalam-dalamnya kepada para hadirin, khususnya kepada Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Negara, serta kepada seluruh tamu, undangan dan sahabat-sahabat Partai Golkar. Saya juga ingin mengucapkan salam hangat kepada simpatisan dan seluruh pemirsa di Tanah Air.
Tidak lupa saya juga ingin mengungkapkan kebanggaan saya kepada seluruh pengurus dan kader-kader Partai Golkar yang berasal dari begitu banyak daerah yang hadir pada malam yang berbahagia ini.
Saya bangga, sebab pengurus dan kader-kader kita telah menunjukkan dedikasi yang tinggi kepada Partai, serta dengan upaya yang sungguh-sungguh telah berhasil memenangkan lebih dari separuh pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di berbagai daerah dalam setahun terakhi. Langit masih tetap biru, tetapi padi sudah semakin menguning hingga ke pelosok-pelosok desa.
Semua itu membuktikan bahwa Partai Golkar bukan partai masa lalu, tetapi sebuah partai masa depan. Kekuatan Partai Golkar bukan di masa silam, tetapi di tahun-tahun mendatang.
Our best days are yet to come. Hari-hari terbaik kita berada di depan. Saya yakin, dengan semangat kader dan pengurus di berbagai daerah, serta atas izin Allah, segenap potensi Partai Golkar akan makin menyatu, membentuk gelombang besar, yang hasilnya akan tampak nyata dengan kemenangan pemilukada yang makin banyak lagi, serta pada puncaknya kebangkitan Partai Golkar pada Pemilu 2014.
Golkar lahir 46 tahun silam. Golkar lahir dengan membawa semangat pembaharuan, sebuah tekad untuk memberikan karya nyata bagi kemajuan Republik yang kita cintai ini. Golkar lahir sebagai sebuah cita-cita luhur untuk menjaga toleransi dan kebhinnekaan kita, serta mewujudkan kesejahteraan di semua bidang.
Semangat mulia itu tidak pernah boleh pudar. Zaman bergerak, dunia terus berubah. Justru karena itulah semangat dan cita-cita mulia yang melahirkan Partai Golkar harus terus kita rawat, kita terjemahkan menjadi sebuah kekuatan yang menentukan sejarah perjalanan bangsa.
Beberapa hari lalu, dalam acara peringatan HUT Partai Demokrat, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, mengimbau serta mengajak partai-partai koalisi pendukung pemerintah untuk bekerja sama lebih erat lagi di masa-masa mendatang.
Ajakan simpatik ini kita sambut dengan tangan terbuka. Bahkan, bagi Partai Golkar, manakala soalnya adalah kepentingan strategis negeri kita, manakala pertaruhannya adalah nasib dan kemajuan anak-anak Indonesia, maka seluruh komponen bangsa harus bersatu merapatkan barusan. Kita harus mencari persamaan, bukan mempertajam perbedaan.
Sejak awal, Partai Golkar sudah bersikap tegas, bahwa jika menyangkut masa depan bangsa dan negara, tidak boleh ada kuning, merah, biru, putih, atau hijau. Yang ada hanyalah Merah Putih. Merah Putih yang gagah. Merah Putih yang menyatukan kita semua, melampaui sekat-sekat politik, partai, suku, agama atau daerah.
Hanya dengan mempersatukan segenap kekuatan, kita dapat memajukan Indonesia. Hanya dengan kebersamaan yang erat, kita sanggup menjadikan politik dan kekuasaan sebagai instrumen pencapaian tujuan-tujuan yang mulia, sebagaimana yang tekandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
We are a great country. Indonesia adalah sebuah bangsa besar dengan beribu potensi. Demi nasib dan masa depan anak-anak kita, jangan sia-siakan potensi besar ini.
Kita jangan terlalu banyak membuang-buang waktu. Indonesia harus bergegas. Cina, India dan Brazil sedang tumbuh dengan fantastis, berkembang menjadi raksasa-raksasa perekonomian dunia. Dengan mengagumkan, mereka melakukan loncatan jauh ke depan, mengadopsi teknologi, mengurangi kemiskinan, mengembangkan pertania, membangun infrastruktur, meningkatkan mutu universitas, dan sebagainya.
Kita juga sanggup. Kita harus mampu mendorong perekonomia Indonesia untuk tumbuh lebih dari 8 dan 9 persen, atau bahkan 10 persen tiap tahun. Pertumbuhan ekonomi 6 sampai 6,5 persen adalah prestasi yang sudah cukup baik. Tetapi kita tidak boleh cepat berpuas diri. Manusia Indonesia adalah manusia yang tangguh, dengan kekayaan alam yang luar biasa dan posisi geografis yang strategis. Semua itu adalah rahmat bagi kita.
Selain itu, kita juga harus menciptakan sistem pemerintahan yang makin demokratis. Demikian pula, kita harus mampu memperkuat ketahanan dan keamanan nasional. Kita adalah bangsa yang terhormat, sebuah bangsa yang mampu berdiri dengan kaki sendiri, sebuah bangsa yang sanggup mempertahankan kedaulatan dan garus batas wilayahnya dengan penuh wibawa.
Inilah tujuan-tujuan ideal kita. Kita harus berani bermimpi, dan bersama-sama berusaha mewujudkannya.
Itulah tugas kaum pemimpin. Itulah tugas kita semua, di partai mana pun kita berada.
Di kalangan kaum pemikir dikenal ungkapan: to rule is easy, to govern difficult. Berkuasa memang mudah. Tetapi memerintah, mengatur, apalagi memimpin bukanlah pekerjaan yang gampang. Dibutuhkan visi, dedikasi, serta keberanian untuk bertindak manakala diperlukan.
Saya percaya, kaum pemimpin di negeri kita, di semua lapisan, sanggup melakukan itu semua, membawa Indonesia menjadi sebuah negeri yang membanggakan kita semua.
Set our course by the stars, not by the lights of every passing ship. Arahkan tujuan kita pada bintang-bintang di langit, bukan pada kerlap-kerlip lampu kapal yang datang dan pergi.
Politik kepentingan, kompetisi partai dan perebutan pengaruh, citra serta posisi pribadi: semua itu memang sesuatu yang niscaya di alam demokrasi. Tetapi kita jangan pernah lupa, bahwa semua itu hanya kerlap-kerlip lampu kapal yang datang dan pergi.
Yang harus tetap dan permanen adalah Indonesia. Yang harus terus kita pegang teguh adalah cita-cita mulia untuk mewujudkan sebuah negeri yang maju dan modern, sebuah negeri yang menjamin kedamaian, keadilan, kebebasan dan kesejahteraan bagi seluruh warga masyarakat. Yang harus tetap kita pegang teguh adalah nasionalisme Indonesia, sebuah tekad untuk mempertahankan jatidiri bangsa dalam proses besar pergesekan dan pergaulan internasional.
Insya Allah, sejarah akan mencatat bahwa kita memang memberikan yang terbaik untuk mewujudkan cita-cita mulia itu.
Insya Allah, sejarah akan mencatat dengan tinta emas bahwa di tahun-tahun mendatang Indonesia akan memperoleh momentum baru untuk bangkit kembali, meneruskan kemajuan yang telah dicapai selama ini dengan lebih sigap dan tangkas, serta menghindari kesalahan dan kelemahan yang tersisa.
Saya ingin menegaskan komitmen Partai Golkar untuk menjaga stabilitas dan mendorong siklus kepemimpinan nasional yang reguler dan terlembaga. Itu adalah tanda kematangan suatu bangsa. Karena itulah, Partai Golkar menegaskan untuk terus mempertahankan mandat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono hingga akhir masa jabatan pada Oktober 2014.
Saya ingin menegaskan pula komitmen Partai Golkar sebagaimana yang termaksud dalam ungkapan: Suara Golkar, Suara Rakyat. Partai Golkar akan mengemban komitmen ini dengan mengulurkan persahabatan kepada semua kalangan, di dalam dan di luar pemerintahan, di pusat maupun di daerah.
Partai Golkar tidak akan meminta, tetapi memberi. Partai Golkar tidak akan berharap, tetapi membuka harapan akan pola kerja sama produktif antarpartai dan antara berbagai kekuatan riil dalam masyarakat.
Partai Golkar akan memediasi dan melembutkan perbedaan yang ada, mencari jalan tengah, memberi solusi, serta terkadang akan bersikap tegas dan memimpin di depan, manakala memang diperlukan. Tetapi Partai Golkar juga siap dan berbesar hati untuk mendorong dari belakang, memberi kesempatan kepada sahabat-sahabat kita untuk memimpin di depan.
Di desa dan di kota. Di Jawa dan di luar Jawa. Kaum pinggiran dan kelas menengah. Gurus, pegawai, buruh, petani dan pengusaha kecil: harapan mereka begitu besar pada kita semua. Kita tidak boleh menyia-nyiakannya.
Golkar mengimbau kepada semua pihak agar segera mewujudkan harapan mulia tersebut. Sekarang saatnya untuk memberi bukti serta kerja nyata yang menuntut ketekunan, dedikasi, keberanian, bahkan pengorbanan. Akan ada beribu tantangan. Akan ada pasang dan surut. Tapi kita harus terus berjalan dengan penuh semangat.
Marilah kita melangkah bersama. Maju terus Partai Golkar. Maju terus negeriku. Maju terus Indonesia.