Pemerintahan Baik Tegakkan Aturan
Wawancara dengan Harian Kompas
Partai Golkar adalah aktor penting dalam jagat politik di Indonesia. Partai ini bukan partai ”kemarin sore”, melainkan partai yang memiliki sejarah panjang dan membuktikan diri mampu bertahan menghadapi gelombang perubahan. Konstituen yang besar, infrastruktur yang solid, sumber daya yang memadai, dan didukung cukup banyak politikus senior, partai ini pun rasanya sangat disegani dalam pergaulan politik nasional.
Lantas, bagaimana salah satu partai terbesar di Indonesia itu memandang tahun 2011? Apa sebenarnya yang direncanakan Partai Golkar? Tidak ada orang yang paling pas menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut selain Aburizal Bakrie. Ditemui di kantornya di Wisma Bakrie I Lantai 7, Kuningan, Jakarta, pekan silam, Ketua Umum Partai Golkar yang juga pengusaha besar ini menjelaskan strategi dan perencanaan Partai Golkar pada 2011 dan, tentunya, persiapan menghadapi tahun suksesi nasional, 2014.
Secara internal, apa yang akan dilakukan Partai Golkar pada 2011?
Tahun 2011 merupakan tahun kaderisasi, sedangkan tahun 2010 adalah tahun konsolidasi. Kami sudah melakukan konsolidasi partai sampai tingkat kecamatan. Akhir Mei tahun 2011 merupakan konsolidasi sampai tingkat desa. Karena tahun ini merupakan tahun kaderisasi, kami akan mencetak kader-kader berkualitas pada 2011. Jadi, apabila kader Golkar ditempatkan dalam pemerintahan, DPR, DPRD, maka dia tahu apa yang harus diperbuat.
Sesuai dengan pidato akhir tahun saya, tahun 2011 merupakan tahun ide dan gagasan sebagai instrumen politik. Pada tahun ini, Partai Golkar harus mampu menelurkan berbagai ide dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial, dan hankam. Ide-ide harus kita kembangkan. Itu yang harus dilakukan Partai Golkar pada tahun 2011.
Lantas apa tantangan yang dihadapi Partai Golkar?
Tantangannya adalah belum semua orang, termasuk orang-orang di dalam Partai Golkar, mengetahui bagaimana cara menghindarkan penggunaan intrik sebagai instrumen politik, bagaimana melawan itu. Kita harus melawannya dengan mengembangkan gagasan. Itu merupakan masalah yang paling sulit dilakukan.
Sungguh mengecewakan kalau kita saling menghujat, saling mencurigai, dan saling memfitnah. Bahkan, kebebasan pers dimanfaatkan untuk memfitnah. Kalau kita terus melakukannya, dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan Indonesia.
Secara umum, bagaimana Partai Golkar melihat tahun 2011? Apa yang kurang dan harus dilakukan Partai Golkar?
Tahun ini merupakan tahun untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Caranya, mengupayakan high growth economy, ekonomi dengan pertumbuhan tinggi, yang menurut saya bisa mencapai 8 persen. Kita lihat, pertumbuhan Amerika Serikat, India, dan China mencapai hampir 10 persen, sedangkan Filipina mencapai 8 persen. Kenapa Indonesia masih dengan 6,4 persen?
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menyebabkan lapangan kerja lebih besar, pengangguran menurun. Kemiskinan juga akan menurun. Namun, kemiskinan tidak menurun dengan otomatis. Pemerintah perlu melakukan intervensi untuk mengupayakan kesejahteraan rakyat yang lebih baik. Dalam bidang kesehatan dan pendidikan, diperlukan pemberian kesempatan berusaha lebih besar lewat program-program pemerintah di bidang infrastruktur. Selain mampu meningkatkan perekonomian di kemudian hari, pengerjaan infrastruktur akan menciptakan lapangan pekerjaan yang akhirnya mengurangi kemiskinan. Hal ini yang pertama-tama harus dilakukan pada 2011.
Mengenai pendidikan, kita tahu pendidikan sampai tingkat SMA sudah cukup baik, tetapi untuk pendidikan tinggi masih sangat mahal dan kurang. Perhatian harus diberikan ke pendidikan tinggi. Pendidikan sembilan tahun sudah dikerjakan bertahun-tahun. Pendidikan SD sampai SMP ditangani kabupaten/kota, sedangkan SMA ditangani provinsi. Nah, pemerintah pusat fokus menangani pendidikan tinggi. Tanpa pendidikan, Indonesia tidak berkembang baik.
Itulah yang akan dikerjakan Partai Golkar melalui kader-kadernya yang duduk dalam pemerintahan ataupun di parlemen dari level atas sampai ke bawah. Jadi, kami menginginkan, pada 2011, kita tidak berbicara intrik lagi, tidak berbicara fitnah, melainkan gagasan mengenai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, intervensi pemerintah untuk menambah kesejahteraan rakyat.
Apa hasil evaluasi Partai Golkar terhadap pembangunan ekonomi Indonesia pada tahun lalu?
Kita tidak memberikan perhatian pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena takut pada overheating. Saya tidak percaya overheating akan terjadi. Kita puas hanya dengan 6 persen. Saya sependapat dengan Wapres Boediono yang menyatakan di Kompas bahwa usulan pemerintah tentang pertumbuhan 6,4 persen tidak cukup. Beliau katakan, pertumbuhan perlu mencapai 7 sampai 8 persen. Saya setuju dengan Wapres. Selama ini kita kurang berani. Selalu takut dengan overheating.
Selain pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan juga perlu mendapat perhatian. Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) perlu ditambah, dari Rp 1,9 miliar per kecamatan menjadi Rp 2,5 miliar per kecamatan. Idealnya ialah Rp 3 miliar per kecamatan.
Untuk masalah kesehatan, perhatian dan anggaran lebih besar perlu diberikan bagi penanggulangan tuberkulosis (TB) dan malaria. Ada 100.000 orang meninggal akibat TB setiap tahun. Berarti dalam satu hari sekitar 300 orang meninggal dunia akibat TB. Jumlah ini lebih besar dari korban flu burung.
Tentang fitnah, apakah Partai Golkar merasa pernah menjadi korban?
Saya kira Anda sudah tahu jawabannya; bahwa memang pernah. Namun, hal itu ingin kami hilangkan. Kami tidak menjawab fitnah dengan fitnah, tetapi menjawab fitnah dengan ide. Kami ajak semua berpikir membangun bangsa. Bagaimana membangun bangsa? Tidak bisa dengan intrik, tidak bisa dengan fitnah, tetapi dengan gagasan nyata, tindakan nyata untuk membangun.
Saat ini ada kegelisahan masyarakat terkait dengan penegakan hukum. Bagaimana menurut Partai Golkar?
Penegakan hukum adalah agenda pemerintah yang harus diselesaikan. Kami akan terus mendesak pemerintah untuk menegakkan hukum, baik untuk kasus besar maupun bagi kasus kecil.
Mengenai Wali Kota Tomohon Jefferson Rumanjar, kader Golkar yang disangka menyelewengkan APBD. Apa yang akan dilakukan agar kader Partai Golkar tidak terjerumus seperti itu?
Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang menjalankan peraturan yang ada, menegakkan aturan. Kalau dianggap salah, ada pengadilan. Kalau pengadilan belum mengeluarkan putusan, maka ia tetap berhak menjadi calon (kepala daerah) di mana pun. Supaya tidak ada masalah hukum, hargailah peraturan, bertindaklah sesuai hukum.
Apa yang saya khawatirkan adalah manakala kebijakan pegawai pemerintahan kemudian disalahkan, dianggap sebagai pidana. Seharusnya kebijakan tidak boleh dipidanakan. Kalau seseorang tidak berani mengambil kebijakan, negara ini tidak akan ke mana-mana.
Pada tahun 2014, ada pergantian pemimpin nasional. Partai Golkar pasti berupaya mengajukan calon pemimpin nasional baru.
Sistem pemilihan kita berdasarkan popularitas. Rakyat akan pilih orang yang paling populer, siapa yang dianggap paling pantas. Oleh karena itu, Partai Golkar akan mengusulkan putra-putri Indonesia terbaik yang tidak harus dari Partai Golkar.
Tahun 2014 dan seterusnya merupakan tahun-tahun krusial. Pemimpin nasional harus mempunyai visi yang jauh ke depan dan berani melaksanakan kebijakan-kebijakan yang digariskan dalam rencana pembangunan.
Bukankah parpol seharusnya menghasilkan kader pemimpin sehingga tidak hanya mendukung orang yang paling populer?
Rakyat kita tidak bodoh. Kalau bicara populer, berarti juga melihat track record (rekam jejak), melihat riwayat orang itu, apakah mampu melakukan pembangunan di bidangnya atau tidak. Rakyat akan melihat rekam jejak orang tersebut. Jadi, tidak bisa hanya karena bersolek atau populer, tetapi juga karena track record.
Namun, fungsi parpol adalah mencetak kader pemimpin. Bagaimana mungkin parpol malah memberi dukungan kepada orang di luar parpol dengan alasan lebih populer?
Parpol didirikan untuk kepentingan bangsa, bukan untuk kepentingan partai itu sendiri. Tentu kita tidak mengharapkan orang yang menjadi Presiden RI baru belajar setelah ia terpilih sebagai presiden. Kami tidak mungkin memilih orang yang sangat muda, pengalaman tipis, apalagi tidak punya pengalaman di pemerintahan.
Tentu saja kami mengharapkan kader Partai Golkar menjadi presiden. Tujuan Partai Golkar adalah memenangi pemilu dan menguasai parlemen. Setelah itu, barulah calon dari Partai Golkar menjadi calon presiden. Namun, kalau calon ini tidak populer, tidak realistis jika Partai Golkar tetap mencalonkannya sebagai presiden dan wakil presiden.
Bagaimana mengetahui capres yang populer?
Kita akan melihat hasil survei yang dilakukan pada tahun 2012. Ini akan jadi patokan pada awal tahun 2013 untuk menentukan siapa calon presiden dari Partai Golkar.(A Tomi Trinugroho dan Susie Berindra)